Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2020

The Invisible Man - Review

Gambar
Gue nggak ada ekspektasi apa-apa ya sama film ini tapi ternyata keren! Sejujurnya ekspektasinya lebih ke negatif sih setelah ngeliat poster dan trailer yang biasa aja. Apalagi setelah tahu bahwa ini reboot dari Hollow Man (2000) yang pada masanya udah keren banget. Tapi ternyata gue lupa satu faktor; kolaborasi sutradara/penulis naskah Leigh Whannell dan produser Jason Blum itu selalu terpercaya!  Siapa yang sangka genre sci-fi kaya gini bisa dikasih treatment horor yang menegangkan dan mengejutkan! Bravooo! Iya betul, The Invisible Man di sini dikasih bungkusan horor yang mencekam. Si orang yang nggak kelihatan diperlakukan sebagai hantu yang mengganggu kesehatan mental si korban.  Yang paling gue suka adalah minim scoring yang malah menjadikan adegan semakin tense maksimal nggak ada obat! Gue malah sibuk ngelirik ke sisi pojok layar untuk bantu melihat si invisible man ada di mana dan lagi ngapain. Belum lagi kamera yang sering banget nyorot bagian ruangan yang nggak ada orangnya,

Little Women - Review

Gambar
Little women with the biggest hearts.  Lengkap sudah, ini adalah film ke-9 dari nominasi Best Picture Oscar 2020 yang gue tonton secara legal di bioskop dan media streaming! Sebuah pencapaian pertama kali dalam hidup, dan semoga nggak jadi yang terakhir kali.  Gue nggak pernah nonton adaptasi tv atau layar lebar dari Little Women sebelumnya ya, yang ternyata udah diadaptasi sebanyak itu. Tapi Little Women versi sutradara dan penulis naskah Greta Gerwig ini nontonnya bikin hangat di dada. Nyesss gitu loh nontonnya di beberapa adegan.    Harus diakui, ceritanya sendiri mungkin sulit untuk relate dengan keadaan di Indonesia. Tentang perang saudara dan kehilangan satu-dua anggota keluarga serta romansa di awal tahun 1900an. Tapi Greta Gerwig memilih cara bercerita yang unik dan nggak membosankan; masa lalu dan masa sekarang yang silih berganti.  Awal-awal nonton mungkin agak bingung yang mana bercerita tentang apa, tapi ternyata ada visual cue yang jadi pembeda latar; masa lalu punya wa