Venom: The Last Dance - Review


Akhirnya kisah trilogi Venom dan Eddie Brock berada di film ketiga atau di penghujung jalan. Setelah Venom (2018) dan Venom: Let There Be Carnage (2021), film terakhir ini berjudul Venom: The Last Dance yang bercerita tentang serangan makhluk alien yang ingin membunuh para simbiot. Kalau di film keduanya, fans dihibur oleh kemunculan Carnage, maka film ketiganya ini akan muncul berbagai variasi Venom termasuk She-Venom.

Tampaknya memang trilogi Venom ini tidak menitikberatkan pada kualitas naskah dan hanya fokus pada sisi hiburan saja. Film ketiga ini tampak seperti film yang dibuat tahun 90-an. Bagaimana Venom yang punya keinginan pergi ke New York dan mau melihat patung Liberty, rasanya plot ini sudah terlalu basi di tahun 2024 ini. Meski sebenarnya wajar saja jika ada turis yang baru pertama kali ke AS dan ingin melihat patung Liberty. Tapi sebuah film pahlawan anti-hero super ingin melihat patung Liberty? Hmmm.


Selain itu, penonton memang dihibur oleh kemunculan berbagai bentuk Venom dengan beragam warna dan kekuatan super mereka. Ya termasuk She-Venom yang punya kekuatan super yang menakjubkan. Bagian ini bisa disamakan dengan kemunculan berbagai rupa Spider-Man di Spider-Man: Across the Spider-Verse (2023). Pertarungan klimaks ini yang menjadi higlight utama film ini, dan rasanya masih oke saja kalau kita ketiduran di 2/3 pertama film ini. 






- sobekan tiket bioskop tanggal 27 Oktober 2024 -
----------------------------------------------------------
review film venom the last dance
review venom the last dance
venom the last dance movie review
venom the last dance film review
resensi film venom the last dance
resensi venom the last dance
ulasan venom the last dance
ulasan film venom the last dance
sinopsis film venom the last dance
sinopsis venom the last dance
cerita venom the last dance
jalan cerita venom the last dance

Komentar