The BFG
"Kisah persahabatan seorang gadis cilik dengan raksasa dengan visual yang mengagumkan"
Sophie yang berumur 10 tahun diculik oleh raksasa. Takut pada awalnya, ternyata Big Friendly Giant atau BFG adalah raksasa yang baik hati. Pekerjaannya adalah mengumpulkan mimpi, sekaligus membagikan mimpi kepada anak-anak. Namun raksasa lain yang lebih besar daripada BFG terus mengganggu mereka. Sophie dan BFG harus ke London untuk meminta bantuan pada Ratu Elizabeth.
The BFG memang bukan tipikal film fantasi seperti kebanyakan yang penuh dengan adegan aksi dan adegan klimaks yang asyik. Nyaris setia sepenuhnya pada buku anak-anak karangan Roald Dahl, film ini menjadi tampak cukup lamban dan datar sepanjang film. Beruntung visual yang luar biasa dari si raksasa baik hati dapat mengisi kekurangan tersebut dan cukup menghibur.
Memang dibutuhkan campur tangan Disney untuk membuat kisah BFG ini menjadi ramah untuk anak-anak. Atmosfernya yang kelam dan para raksasa jahat yang menyeramkan memang terlalu gelap untuk anak-anak, dan memang seperti itu adanya dalam materi aslinya. Tetapi di tangan Steven Spielberg, semua itu berhasil diimbangi dengan baik dengan warna-warna visual yang indah serta jalan cerita yang menghangatkan hati. Giant Country memang menyeramkan, tetapi Dream Country tampil sangat indah dan mengagumkan.
Meski Sophie dan BFG bertualang dari tanah Inggris, ke Giant Country, lalu ke Dream Country, tetapi rasanya cerita berjalan datar saja. Scoring dari John Williams pun terkesan tidak membantu banyak untuk meningkatkan tensi ataupun mempertahankan perhatian pada layar. Beruntung memang efek visualnya benar mengagumkan. Motion capture dari aktor Mark Rylance benar-benar meyakinkan, termasuk pandangan mata BFG yang fokus pada setiap titik perhatiannya.
Secara keseluruhan, The BFG memang menjadi film yang spektakuler dalam sisi visual - terutama teknologi motion capture yang paling mutakhir. Tetapi dalam segi cerita, mungkin ini adalah salah satu kisah dari Roald Dahl yang cukup sulit untuk diakses oleh budaya Timur. Kisah raksasa yang memang cukup relevan di dataran Inggris ini memang menarik, tetapi jelas kurang representatif bagi kalangan Asia.
USA | 2016 | Adventure | Family | Fantasy | 117 mins | Scope Aspect Ratio 2.35 : 1
Rating?
7 dari 10
- sobekan tiket bioskop tanggal 4 September 2016 -
----------------------------------------------------------
Search Keywords:
Sophie yang berumur 10 tahun diculik oleh raksasa. Takut pada awalnya, ternyata Big Friendly Giant atau BFG adalah raksasa yang baik hati. Pekerjaannya adalah mengumpulkan mimpi, sekaligus membagikan mimpi kepada anak-anak. Namun raksasa lain yang lebih besar daripada BFG terus mengganggu mereka. Sophie dan BFG harus ke London untuk meminta bantuan pada Ratu Elizabeth.
The BFG memang bukan tipikal film fantasi seperti kebanyakan yang penuh dengan adegan aksi dan adegan klimaks yang asyik. Nyaris setia sepenuhnya pada buku anak-anak karangan Roald Dahl, film ini menjadi tampak cukup lamban dan datar sepanjang film. Beruntung visual yang luar biasa dari si raksasa baik hati dapat mengisi kekurangan tersebut dan cukup menghibur.
Memang dibutuhkan campur tangan Disney untuk membuat kisah BFG ini menjadi ramah untuk anak-anak. Atmosfernya yang kelam dan para raksasa jahat yang menyeramkan memang terlalu gelap untuk anak-anak, dan memang seperti itu adanya dalam materi aslinya. Tetapi di tangan Steven Spielberg, semua itu berhasil diimbangi dengan baik dengan warna-warna visual yang indah serta jalan cerita yang menghangatkan hati. Giant Country memang menyeramkan, tetapi Dream Country tampil sangat indah dan mengagumkan.
Meski Sophie dan BFG bertualang dari tanah Inggris, ke Giant Country, lalu ke Dream Country, tetapi rasanya cerita berjalan datar saja. Scoring dari John Williams pun terkesan tidak membantu banyak untuk meningkatkan tensi ataupun mempertahankan perhatian pada layar. Beruntung memang efek visualnya benar mengagumkan. Motion capture dari aktor Mark Rylance benar-benar meyakinkan, termasuk pandangan mata BFG yang fokus pada setiap titik perhatiannya.
Secara keseluruhan, The BFG memang menjadi film yang spektakuler dalam sisi visual - terutama teknologi motion capture yang paling mutakhir. Tetapi dalam segi cerita, mungkin ini adalah salah satu kisah dari Roald Dahl yang cukup sulit untuk diakses oleh budaya Timur. Kisah raksasa yang memang cukup relevan di dataran Inggris ini memang menarik, tetapi jelas kurang representatif bagi kalangan Asia.
USA | 2016 | Adventure | Family | Fantasy | 117 mins | Scope Aspect Ratio 2.35 : 1
Rating?
7 dari 10
- sobekan tiket bioskop tanggal 4 September 2016 -
----------------------------------------------------------
Search Keywords:
- review film the bfg
- review the bfg
- the bfg review
- resensi film the bfg
- resensi the bfg
- ulasan the bfg
- ulasan film the bfg
- sinopsis film the bfg
- sinopsis the bfg
- cerita the bfg
- jalan cerita the bfg
Hai hai masbro.. saya menominasikan blog anda dalam The Sunshine Blogger Awards 2016.
BalasHapusSilahkan kunjungi link berikut: https://jengkelinih.wordpress.com/2016/09/07/the-sunshine-blogger-awards-2016/
Good luck^^ - Radira -