I'm Still Here - Review
Sinopsis
Film asal Brazil ini diadaptasi dari novel berjudul sama karya Marcelo Paiva yang menceritakan kisah nyata penghilangan paksa ayahnya di tahun 1971 oleh rezim militer akibat dituduh subversif dan komunis. Familiar dengan kisahnya? Betul sekali, Brazil yang dikudeta militer tahun 1964 memang termasuk dalam rangkaian kudeta pemerintahan di beberapa negara di seluruh dunia sebagai akibat langsung dari perang dingin Amerika Serikat dengan Uni Soviet.
Setelah perhelatan Academy Awards 2025 usai, memang layak I'm Still Here ditayangkan ulang di bioskop karena membawa pulang Best International Feature di Oscar tahun 2025. Meski sudah bisa ditonton di KlikFilm atau berbagai link bajakan, tapi gue tetap bersikeras untuk menonton film ini di bioskop demi pengalaman menonton yang maksimal.
Ulasan: Sakitnya Hilang Paksa dalam Rezim Militer
Ini bedanya antara Brazil dengan Indonesia, yang sudah beberapa langkah lebih maju soal pelanggaran HAM yang terjadi. Pemerintah Brazil sudah mengakui pelanggaran HAM yang pernah terjadi, para sineas sudah membuat beberapa film tentang itu, menang piala Oscar pula! Sedangkan Indonesia masih saja main kucing-kucingan dengan membredel film ataupun pemutaran film yang bertema tahun 1965 dan seputarnya.
Film *I'm Still Here* berhasil menggambarkan efek psikologis yang traumatik pada istri dan anak-anak dari ayah yang menjadi korban penghilangan paksa. Pihak keluarga tidak pernah mendapatkan jawaban yang pasti dari pemerintah mengenai di mana keberadaan ayahnya. Yang beredar dan yang bisa dipegang hanyalah rumor-rumor belaka, sampai berita dari seseorang yang dipercayai. Bahkan akta kematian baru terbit DUA PULUH LIMA TAHUN kemudian ketika pemerintahan kembali ke tangan demokrasi dan pemerintah mengakui pelanggaran HAM yang terjadi.
Kesimpulan: Kisah Nyata yang Menggugah Hati
Yes! *I'm Still Here* adalah film yang sangat penting dan mengharukan, menggambarkan dengan kuat dampak psikologis dari penghilangan paksa pada sebuah keluarga. Dengan adaptasi yang akurat dari kisah nyata dan penghargaan Oscar, film ini bukan hanya tontonan, melainkan sebuah refleksi tentang sejarah kelam dan perjuangan mencari keadilan. Ini adalah film yang membuka mata dan menginspirasi, sangat direkomendasikan bagi siapa pun yang tertarik pada sejarah, hak asasi manusia, atau drama yang menyentuh jiwa.
Skor Sobekan Tiket Bioskop: 5/5
Cocok untuk: Pecinta film biografi dan sejarah, penikmat drama keluarga, dan mereka yang tertarik pada isu hak asasi manusia dan dampaknya.
Genre: Biografi, Drama, Sejarah
Asal: Brazil
Durasi: 1 jam 44 menit
Sutradara: Carolina Markowicz
Penulis Naskah: Carolina Markowicz (berdasarkan novel Marcelo Paiva)
Pemain: Débora Falabella, Bruno Garcia, Mariana Lima
- Sobekan Tiket Bioskop, ditonton pada 8 Maret 2025 -
Komentar
Posting Komentar