Oppenheimer - Review


Nggak ada yang lebih menyenangkan di dunia ini ketimbang nonton film terbarunya Christopher Nolan di bioskop, atau lebih tepatnya di IMAX. Apalagi ini kali pertamanya sutradara dan penulis naskah kecintaan para sinefil ini menggarap film biografi. Kali kedua setelah Dunkirk, Nolan menggarap film bertema Perang Dunia Kedunia.

Rasanya memang hanya Christopher Nolan yang mampu membuat film biografi berdurasi tiga jam jadi tontonan yang seru dan menegangkan. Benar-benar nggak berasa tiga jam walaupun 95% film isinya hanya dialog. Betul, yang mengharapkan akan ada banyak ledakan karena ini adalah biografi Bapak Bom Atom harus siap-siap kecewa karena porsinya sedikit sekali.


Sebelum menonton film ini, gue sama sekali nggak tahu kalau ternyata Oppenheimer itu disangkut-pautkan dengan komunis. Namanya jadi tercemar karena narasi itu padahal pencapaiannya di bidang fisika kuantum sangat fenomenal. Gue nggak menyangka kalau film ini fokus pada pertikaian antara Oppenheimer dangan Kolonel Lewis Strauss, dengan pembuatan bom atom pertama sebagai latar belakangnya.

Kekuatan utama Christopher Nolan memang terletak pada naskah dan penyutradaraan. Cara berceritanya memang unik, meski nggak seunik Memento (2000) atau Dunkirk (2017). Di film Oppenheimer, bukan hanya lintas waktu yang saling tumpang tindih, tapi juga sudut pandang karakter utama yang untungnya dikasih visual cue berupa warna atau hitam putih. Tumpang tindih lini masa dan sudut pandang ini yang membuat film biografi yang biasanya membosankan jadi seru dan menegangkan, tiga jam pula! Bahkan bisa pula menyimpan kunci jawaban sampai di akhir film.


Jadi bagi yang bilang bahwa film biografi Oppenheimer ini murni tentang pembuatan bom atom pertama, jelas kurang tepat. Seperti judulnya, film ini adalah tentang hidup Oppenheimer baik sebelum sampai setelah penciptaan senjata pemusnah massalnya. Tentang bagaimana dia sangat menyesali keputusannya, dan bahkan menentang pembuatan bom hidrogen yang notabene berkali-kali lipat ledakannya ketimbang bom atom.

Satu lagi yang gue suka adalah film Oppenheimer ini jauh dari tipikal film Perang Dunia Kedua karya Hollywood yang mengagungkan kedigdayaan Amerika Serikat. Nggak ada overglorifikasi AS di sini, karena memang fokus pada pribadi dan dilema moral yang dialami oleh J. Robert Oppenheimer. Salah satu adegan yang keren adalah ketika Oppenheimer memberikan pidato kemenangan di Los Alamos, adegan menjadi tumpang tindih dengan teriakan dan jeritan korban bom atom di Hiroshima. Ternyata detik-detik dia pidato itu bertepatan dengan detik-detik bom atom dijatuhkan di Hiroshima.






- sobekan tiket bioskop tanggal 29 Juli 2023 -
----------------------------------------------------------
review film oppenheimer
review oppenheimer
oppenheimer movie review
oppenheimer film review
resensi film oppenheimer
resensi oppenheimer
ulasan oppenheimer
ulasan film oppenheimer
sinopsis film oppenheimer
sinopsis oppenheimer
cerita oppenheimer
jalan cerita oppenheimer

Komentar

  1. Salah satu film yang kusuka dari christoper nolan setelah interstellar. keren bgt, 3 jam terasa berjalan begitu cepat nah. btw nice artikel kak, umm..boleh saling follow ka? terimakasii^^~

    BalasHapus

Posting Komentar