Alita: Battle Angel - Review

"Visual yang menakjubkan tetap tidak dapat menutupi kelemahan cara bercerita"

Sempat mundur tanggal rilis beberapa kali, akhirnya Alita: Battle Angel tayang di Indonesia 5 Februari 2019. Mungkin produser dan penulis naskah James Cameron menempatkan standar setinggi mungkin di segi CGI, jadi sampai harus menunda beberapa kali agar sesempurna mungkin. Memang efek CGI-nya luar biasa dan detil banget, sampai ke pori-pori karakternya. Efek 3D-nya juga mantap dan terbilang paling baik di antara film-film 3D dua tahun terakhir ini.

Alita: Battle Angel ini merupakan adaptasi dari manga yang rilis tahun 90-an, dan film layar lebar bagian pertama ini merupakan adaptasi 4 dari total 9 volume. Bagian pertama versi layar lebar ini bercerita tentang cyborg berusia 300 tahun yang ditemukan oleh Dr. Ido di abad ke-26. Otak manusianya masih utuh, maka Dr. Ido pun memberikan tubuh - dan nama - bagi Alita yang tidak ingat apa dan siapa dirinya di masa lalu. Namun ternyata Alita memiliki kemampuan bela diri Panzer Kunst yang telah lama punah dan hanya dimiliki oleh kalangan tertentu. Lambat laun, masa lalu Alita yang mengerikan semakin terungkap.



Bagi gue yang belum pernah membaca versi manganya, sama sekali nggak kesulitan untuk mengikuti jalan cerita layar lebarnya. Kisahnya mudah dimengerti, dan terlampau mudah ditebak jalan ceritanya. Konsep cyberpunk yang dibawa pun terbilang bukan hal yang baru di dunia perfilman layar lebar. Buat gue, menonton Alita: Battle Angel banyak mengingatkan gue akan film-film lain yang sejenis. Mulai dari Elysium (2013) hingga Ghost in the Shell (2017).

Satu keluhan terbesar gue adalah cara bercerita yang keteteran di tengah dan akhir film. Dari cara berceritanya seakan kita sudah tahu akhir dari film ini ke mana, tetapi kok malah si Alitanya muter ke mana-mana dan membuang waktu? Seakan naskahnya diregangkan sedemikian rupa demi memberi ruang franchise sebanyak-banyaknya di depan nanti. Akibatnya, akhir dari Alita: Battle Angel tidak memuaskan buat gue. Beruntung gue nontonnya di IMAX yang ternyata menyajikan seluruh film dalam format IMAX, jadi setidaknya film ini sangat menghibur di segi visual.






USA | 2018 | Action | 122 mins | IMAX Aspect Ratio 1.90 : 1 / Scope Aspect Ratio 2.39 : 1

- sobekan tiket bioskop tanggal 3 Februari 2019 -

Rating Sobekan Tiket Bioskop:

----------------------------------------------------------
  • review film alita battle angel
  • review alita battle angel
  • alita battle angel movie review
  • alita battle angel film review
  • resensi film alita battle angel
  • resensi alita battle angel
  • ulasan alita battle angel
  • ulasan film alita battle angel
  • sinopsis film alita battle angel
  • sinopsis alita battle angel
  • cerita alita battle angel
  • jalan cerita alita battle angel

Komentar