The Mule - Review
"Studi karakter yang sangat baik yang dibalut dalam drama kriminal yang menghangatkan hati"
The Mule bercerita tentang seorang kakek berumur 90 tahun yang menikmati uang dari hasil menjadi kurir narkotika dari kartel Meksiko. Rasanya lebih dari kebetulan kalau "Tata", kode nama panggilan para kartel terhadap si kakek, diperankan (dan juga disutradarai) oleh Clint Eastwood yang berusia 89 tahun di tahun ini. Belum lagi ini adalah kisah nyata, di mana naskahnya terinspirasi dari artikel New York Times tahun 2014 berjudul The Sinaloa Cartel's 90-Year-Old Drug Mule.
Menonton The Mule bagi gue berasa seperti menonton Logan (2017) versi non-superhero dan realistis. The Mule itu seakan "karir terbaru" di usia senja seseorang, termasuk dengan tema penebusan diri yang sangat personal. Terutama jika karakter ini diperankan oleh seorang Clint Eastwood, lengkap dengan karakterisasi beliau di dunia nyata yang penuh dengan hingar bingar kesuksesannya - ditambah usia senjanya. Kombinasi dari semua hal tersebut yang membuat The Mule terasa cukup realistis buat gue.
Perlu digarisbawahi bahwa gaya bercerita film ini terbilang cukup lamban dan sepi. Well, tipikal film-film drama yang disutradarai (dan diperankan) oleh Clint Eastwood. Tapi The Mule tetap asyik untuk ditonton, terutama di adegan-adegan menegangkan antara kucing-kucingan dengan polisi serta DEA, dan menghadapi kartel yang kejam. Hal yang paling ditunggu-tunggu jelas akhir nasib dari bisnis gelap si kakek, yang secara mengejutkan ditutup dengan hal yang sangat personal. Pesannya memang tidak baru dari dilematis pekerjaan dan keluarga, tetapi cara penyampaiannya benar-benar menampar muka.
Yang menarik dari The Mule adalah karakternya yang seakan berdansa di batasan garis moral, dan sebenarnya filmnya sendiri tidak ingin memberikan label apapun. Tapi kok ya selama menonton, secara otomatis gue memberikan judgement tertentu pada si kakek. Hebatnya, judgement tersebut bisa berubah-ubah seiring jalan cerita yang ada. Ya ini lemahnya gue sebagai manusia aja sih yang otomatis memberikan label positif atau negatif terhadap seseorang. Tetapi justru di sini letak keberhasilan The Mule sebagai media bercerita, artinya film ini berhasil menjadi studi karakter yang baik dan holistik sehingga memancing reaksi sejauh pemberian label tersebut.
2018 | USA | Drama / Crime | 116 mins | Scope Aspect Ratio 2.35 : 1
- sobekan tiket bioskop tanggal 25 Januari 2019 -
----------------------------------------------------------
The Mule bercerita tentang seorang kakek berumur 90 tahun yang menikmati uang dari hasil menjadi kurir narkotika dari kartel Meksiko. Rasanya lebih dari kebetulan kalau "Tata", kode nama panggilan para kartel terhadap si kakek, diperankan (dan juga disutradarai) oleh Clint Eastwood yang berusia 89 tahun di tahun ini. Belum lagi ini adalah kisah nyata, di mana naskahnya terinspirasi dari artikel New York Times tahun 2014 berjudul The Sinaloa Cartel's 90-Year-Old Drug Mule.
Menonton The Mule bagi gue berasa seperti menonton Logan (2017) versi non-superhero dan realistis. The Mule itu seakan "karir terbaru" di usia senja seseorang, termasuk dengan tema penebusan diri yang sangat personal. Terutama jika karakter ini diperankan oleh seorang Clint Eastwood, lengkap dengan karakterisasi beliau di dunia nyata yang penuh dengan hingar bingar kesuksesannya - ditambah usia senjanya. Kombinasi dari semua hal tersebut yang membuat The Mule terasa cukup realistis buat gue.
Perlu digarisbawahi bahwa gaya bercerita film ini terbilang cukup lamban dan sepi. Well, tipikal film-film drama yang disutradarai (dan diperankan) oleh Clint Eastwood. Tapi The Mule tetap asyik untuk ditonton, terutama di adegan-adegan menegangkan antara kucing-kucingan dengan polisi serta DEA, dan menghadapi kartel yang kejam. Hal yang paling ditunggu-tunggu jelas akhir nasib dari bisnis gelap si kakek, yang secara mengejutkan ditutup dengan hal yang sangat personal. Pesannya memang tidak baru dari dilematis pekerjaan dan keluarga, tetapi cara penyampaiannya benar-benar menampar muka.
Yang menarik dari The Mule adalah karakternya yang seakan berdansa di batasan garis moral, dan sebenarnya filmnya sendiri tidak ingin memberikan label apapun. Tapi kok ya selama menonton, secara otomatis gue memberikan judgement tertentu pada si kakek. Hebatnya, judgement tersebut bisa berubah-ubah seiring jalan cerita yang ada. Ya ini lemahnya gue sebagai manusia aja sih yang otomatis memberikan label positif atau negatif terhadap seseorang. Tetapi justru di sini letak keberhasilan The Mule sebagai media bercerita, artinya film ini berhasil menjadi studi karakter yang baik dan holistik sehingga memancing reaksi sejauh pemberian label tersebut.
2018 | USA | Drama / Crime | 116 mins | Scope Aspect Ratio 2.35 : 1
- sobekan tiket bioskop tanggal 25 Januari 2019 -
Rating Sobekan Tiket Bioskop:
----------------------------------------------------------
- review film the mule clint eastwood bradley cooper
- review the mule clint eastwood bradley cooper
- the mule clint eastwood bradley cooper movie review
- the mule clint eastwood bradley cooper film review
- resensi film the mule clint eastwood bradley cooper
- resensi the mule clint eastwood bradley cooper
- ulasan the mule clint eastwood bradley cooper
- ulasan film the mule clint eastwood bradley cooper
- sinopsis film the mule clint eastwood bradley cooper
- sinopsis the mule clint eastwood bradley cooper
- cerita the mule clint eastwood bradley cooper
- jalan cerita the mule clint eastwood bradley cooper
Komentar
Posting Komentar