Tomb Raider - Review
"Tidak perlu dibawa serius, karena film aksi ini hanya memamerkan seorang wanita tangguh yang sangat beruntung untuk selamat dari berbagai marabahaya"
Kehilangan ayahnya selama tujuh tahun membuat Lara Croft menyia-nyiakan kehidupan mewah hasil warisan ayahnya. Namun setelah menemukan catatan dari ekspedisi terakhir ayahnya tepat sebelum dinyatakan meninggal, Lara dibantu oleh seorang nelayan Hong Kong pergi ke sebuah pulau tersembunyi di lautan Jepang. Ekspedisi Lara dalam menginvestigasi ayahnya yang hilang ini berkaitan erat dengan mitos Jepang tentang putri Himiko yang menyebarkan kematian.
Belum genap dua dasawarsa, publik kembali disuguhkan reboot yang terlalu pagi dari video game Tomb Raider. Dibuat berdasarkan game Tomb Raider versi tahun 2013, film ini mengambil kisah ketika Lara Croft sama sekali belum terjun pada hobinya berekspedisi tempat-tempat harta karun. Film versi 2018 ini pun menjawab pertanyaan-pertanyaan mengapa Alicia Vikander yang mengisi posisi Lara Croft, setelah Angelina Jolie di tahun 2001 dan 2003. Titik ini yang menjawab wajah lugu dan tak berdosa Alicia Vikander yang ternyata memerankan sosok Lara Croft yang belum pernah sama sekali bertualang dalam ekspedisinya. Jadi jangan heran jika anda melihat seorang Lara Croft yang polos tertipu oleh tukang copet di Hong Kong.
Kisah petualangan mencari harta karun yang ada dalam versi 2018 ini juga bukanlah suatu hal baru yang belum pernah kita lihat. Apalagi jika kisah Tomb Raider tahun 2001 di Kamboja masih membekas di kepala. Mitos fiktif tentang putri Himiko di Jepang juga kurang meyakinkan, meski film ini menawarkan pilihan akhir yang cukup riil dari hal-hal berbau supranatural.
Yang menjadi keluhan gue adalah Tomb Raider versi 2018 ini masih saja menjadi brainless-action-film yang melecehkan kecerdasan penonton. Di mana lagi anda bisa menemukan seorang nelayan mabuk yang tiba-tiba menjadi mahir menggunakan dan menembak senjata mesin, kalau bukan di film aksi tipikal seperti ini. Atau terdampar di pulau tersembunyi namun memiliki satu set anak panah yang terlihat baru dibeli dari toko?
Satu-satunya hal yang nyata dalam membawa ketegangan adalah vulnerability dari Lara Croft yang polos ini yang terancam bahaya. Yup, Lara Croft dalam film ini adalah sosok yang sangat sial di berbagai situasi, namun sekaligus juga menjadi sangat beruntung dapat selamat dan hidup hingga akhir film.
USA | 2018 | Action / Adventure | 115 mins | Scope Aspect Ratio 2.35 : 1
- sobekan tiket bioskop tanggal 5 Maret 2018 -
----------------------------------------------------------
Kehilangan ayahnya selama tujuh tahun membuat Lara Croft menyia-nyiakan kehidupan mewah hasil warisan ayahnya. Namun setelah menemukan catatan dari ekspedisi terakhir ayahnya tepat sebelum dinyatakan meninggal, Lara dibantu oleh seorang nelayan Hong Kong pergi ke sebuah pulau tersembunyi di lautan Jepang. Ekspedisi Lara dalam menginvestigasi ayahnya yang hilang ini berkaitan erat dengan mitos Jepang tentang putri Himiko yang menyebarkan kematian.
Belum genap dua dasawarsa, publik kembali disuguhkan reboot yang terlalu pagi dari video game Tomb Raider. Dibuat berdasarkan game Tomb Raider versi tahun 2013, film ini mengambil kisah ketika Lara Croft sama sekali belum terjun pada hobinya berekspedisi tempat-tempat harta karun. Film versi 2018 ini pun menjawab pertanyaan-pertanyaan mengapa Alicia Vikander yang mengisi posisi Lara Croft, setelah Angelina Jolie di tahun 2001 dan 2003. Titik ini yang menjawab wajah lugu dan tak berdosa Alicia Vikander yang ternyata memerankan sosok Lara Croft yang belum pernah sama sekali bertualang dalam ekspedisinya. Jadi jangan heran jika anda melihat seorang Lara Croft yang polos tertipu oleh tukang copet di Hong Kong.
Kisah petualangan mencari harta karun yang ada dalam versi 2018 ini juga bukanlah suatu hal baru yang belum pernah kita lihat. Apalagi jika kisah Tomb Raider tahun 2001 di Kamboja masih membekas di kepala. Mitos fiktif tentang putri Himiko di Jepang juga kurang meyakinkan, meski film ini menawarkan pilihan akhir yang cukup riil dari hal-hal berbau supranatural.
Yang menjadi keluhan gue adalah Tomb Raider versi 2018 ini masih saja menjadi brainless-action-film yang melecehkan kecerdasan penonton. Di mana lagi anda bisa menemukan seorang nelayan mabuk yang tiba-tiba menjadi mahir menggunakan dan menembak senjata mesin, kalau bukan di film aksi tipikal seperti ini. Atau terdampar di pulau tersembunyi namun memiliki satu set anak panah yang terlihat baru dibeli dari toko?
Satu-satunya hal yang nyata dalam membawa ketegangan adalah vulnerability dari Lara Croft yang polos ini yang terancam bahaya. Yup, Lara Croft dalam film ini adalah sosok yang sangat sial di berbagai situasi, namun sekaligus juga menjadi sangat beruntung dapat selamat dan hidup hingga akhir film.
USA | 2018 | Action / Adventure | 115 mins | Scope Aspect Ratio 2.35 : 1
Rating Sobekan Tiket Bioskop:
- sobekan tiket bioskop tanggal 5 Maret 2018 -
----------------------------------------------------------
- review film tomb raider
- review tomb raider
- tomb raider movie review
- tomb raider film review
- resensi film tomb raider
- resensi tomb raider
- ulasan tomb raider
- ulasan film tomb raider
- sinopsis film tomb raider
- sinopsis tomb raider
- cerita tomb raider
- jalan cerita tomb raider
Komentar
Posting Komentar