Life
"Thriller fiksi ilmah memang menegangkan, meski dengan premis yang jauh dari orisinil"
Enam astronot sedang menunggu datangnya sampel tanah dari Mars di International Space Station. Ketika sampel datang, mereka menemukan adanya organisme sel tunggal yang hidup. Penemuan mereka pun menjadi bukti pertama adanya kehidupan di luar bumi. Tetapi layaknya kehidupan yang memiliki insting untuk bertahan hidup, keadaan menjadi terbalik ketika organisme tersebut jauh lebih kuat dan pintar dari spesies manusia.
Sulit untuk menyukai Life karena premisnya yang sudah sangat jauh dari kata orisinil. Premis kehadian alien di luar angkasa saja sudah sangat sering kita dengar, meski kali ini bertempat di lokasi yang nyata seperti International Space Station. Jika mau sebegitu realistisnya dengan bertempat di orbit bumi, maka ada Gravity (2013) yang sudah pasti menjadi tolok ukur perbandingan. Kalau sudah begini, maka deretan cast yang akan menjadi jangkar utama. Beruntung ada nama-nama besar seperti Jack Gyllenhaal, Ryan Renolds, dan Rebecca Ferguson yang memang mampu mempertahankan tensi ketegangan dalam film thriller sci-fi ini.
Layaknya film-film fiksi ilmah yang menemukan jenis spesies baru di angkasa luar yang luas, Bintang utama pun segera beralih ke Calvin, spesies baru yang diberi nama oleh penduduk bumi terhadap pencapaian terbesar mereka. Harus diakui, Calvin diberikan fitur-fitur yang memiliki efek destruktif yang signifikan - meski penampakan luarnya masih jauh dari sangarnya Xenomorph. Setidaknya, efek ketegangan sudah terbangun dengan baik ketika Calvin mulai mengintai dan mengejar para korbannya.
Tetapi sayangnya deretan ketegangan yang sudah dibangun dengan sangat baik itu terasa bingung bagaimana cara untuk mengakhirinya. Well, gue juga bingung bagaimana cara yang apik dan manis untuk mengakhiri kisah alien generasi baru ini. Tetapi jelas pilihan eksekusi ending yang dipilih jauh dari mengasyikkan dan terkesan terlalu cheesy. Pilihan yang meski konsisten dengan anekdot "broken firewalls" yang terus didengungkan dari awal film.
USA | 2017 | Sci-Fi | 103 mins | Scope Aspect Ratio 2.35 : 1
Rating?
7 dari 10
- sobekan tiket bioskop tanggal 25 Maret 2017 -
----------------------------------------------------------
Enam astronot sedang menunggu datangnya sampel tanah dari Mars di International Space Station. Ketika sampel datang, mereka menemukan adanya organisme sel tunggal yang hidup. Penemuan mereka pun menjadi bukti pertama adanya kehidupan di luar bumi. Tetapi layaknya kehidupan yang memiliki insting untuk bertahan hidup, keadaan menjadi terbalik ketika organisme tersebut jauh lebih kuat dan pintar dari spesies manusia.
Sulit untuk menyukai Life karena premisnya yang sudah sangat jauh dari kata orisinil. Premis kehadian alien di luar angkasa saja sudah sangat sering kita dengar, meski kali ini bertempat di lokasi yang nyata seperti International Space Station. Jika mau sebegitu realistisnya dengan bertempat di orbit bumi, maka ada Gravity (2013) yang sudah pasti menjadi tolok ukur perbandingan. Kalau sudah begini, maka deretan cast yang akan menjadi jangkar utama. Beruntung ada nama-nama besar seperti Jack Gyllenhaal, Ryan Renolds, dan Rebecca Ferguson yang memang mampu mempertahankan tensi ketegangan dalam film thriller sci-fi ini.
Layaknya film-film fiksi ilmah yang menemukan jenis spesies baru di angkasa luar yang luas, Bintang utama pun segera beralih ke Calvin, spesies baru yang diberi nama oleh penduduk bumi terhadap pencapaian terbesar mereka. Harus diakui, Calvin diberikan fitur-fitur yang memiliki efek destruktif yang signifikan - meski penampakan luarnya masih jauh dari sangarnya Xenomorph. Setidaknya, efek ketegangan sudah terbangun dengan baik ketika Calvin mulai mengintai dan mengejar para korbannya.
Tetapi sayangnya deretan ketegangan yang sudah dibangun dengan sangat baik itu terasa bingung bagaimana cara untuk mengakhirinya. Well, gue juga bingung bagaimana cara yang apik dan manis untuk mengakhiri kisah alien generasi baru ini. Tetapi jelas pilihan eksekusi ending yang dipilih jauh dari mengasyikkan dan terkesan terlalu cheesy. Pilihan yang meski konsisten dengan anekdot "broken firewalls" yang terus didengungkan dari awal film.
USA | 2017 | Sci-Fi | 103 mins | Scope Aspect Ratio 2.35 : 1
Rating?
7 dari 10
- sobekan tiket bioskop tanggal 25 Maret 2017 -
----------------------------------------------------------
- review film life
- review life
- life movie review
- resensi film life
- resensi life
- ulasan life
- ulasan film life
- sinopsis film life
- sinopsis life
- cerita life
- jalan cerita life
Komentar
Posting Komentar