Ghost in the Shell
"Film aksi ilmiah yang hanya mengandalkan adegan aksi dan visual masa depan, meski memiliki potensi besar dalam kisahnya"
Di masa depan, Major adalah satu-satunya kolaborasi sempurna antara manusia dengan mesin. Otaknya diselamatkan dari kecelakaan, dan dimasukkan ke dalam tubuh robot untuk kemudian digunakan sebagai senjata melawan terorisme. Di dunia yang dipenuhi dengan aktivitas siber, terorisme muncul dalam bentuk baru dengan dapat mengendalikan pikiran manusia. Hanya Major yang dapat menghentikan teroris tersebut, namun dia juga harus berhadapan dengan masa lalunya.
Perlu diketahui bahwa gue belum pernah membaca ataupun menonton manga maupun anime Ghost in the Shell, materi asli yang mendasari Dreamworks membuat film ini. Film futuristik dengan dilema moral antara kemanusiaan dan "kerobotan" ini pun hanya jadi another science-fiction films yang dipenuhi dengan deretan adegan aksi. Tidak ada hal baru dalam segi ceritanya, meski visualnya cukup menghibur mata dengan berbagai gambaran teknologi masa depan yang canggih.
Penggambaran kota Tokyo di masa depan jelas sangat menarik. Apalagi dengan banyaknya teknologi canggih yang memudahkan gaya hidup dan interaksi antara manusia. Tetapi rasanya semua eye candy ini bukan barang baru di film-film fiksi ilmiah akhir-akhir ini. Di mana setiap penggambaran teknologi canggih, mulai dari iklan digital raksasa hingga komunikasi lewat pikiran tampak harus ditelan begitu saja tanpa ada efek wow sekalipun.
Ceritanya sendiri bukan barang baru. Seorang agen polisi dengan kemampuan khusus yang mengalami krisis identitas dengan masa lalu yang kabur. Ya anggap saja Jason Bourne dengan tubuh bionik. Meski dengan potensi mengeksplorasi dilema moral kemanusiaan vs robot, tetapi anekdot ini hanya disebut sambil lalu saja untuk kembali fokus ke plot investigasi kriminal. Yes, Ghost in the Shell akhirnya jatuh pada film aksi biasa yang mengutamakan hiburan mata dan telinga yang maksimal. Ditambah dengan Scarlett Johansson dalam pakaian ketat berwarna kulit.
USA | 2017 | Action / Sci-Fi | 107 mins | Flat Aspect Ratio 1.85 : 1
Rating?
7 dari 10
- sobekan tiket bioskop tanggal 29 Maret 2017 -
----------------------------------------------------------
Di masa depan, Major adalah satu-satunya kolaborasi sempurna antara manusia dengan mesin. Otaknya diselamatkan dari kecelakaan, dan dimasukkan ke dalam tubuh robot untuk kemudian digunakan sebagai senjata melawan terorisme. Di dunia yang dipenuhi dengan aktivitas siber, terorisme muncul dalam bentuk baru dengan dapat mengendalikan pikiran manusia. Hanya Major yang dapat menghentikan teroris tersebut, namun dia juga harus berhadapan dengan masa lalunya.
Perlu diketahui bahwa gue belum pernah membaca ataupun menonton manga maupun anime Ghost in the Shell, materi asli yang mendasari Dreamworks membuat film ini. Film futuristik dengan dilema moral antara kemanusiaan dan "kerobotan" ini pun hanya jadi another science-fiction films yang dipenuhi dengan deretan adegan aksi. Tidak ada hal baru dalam segi ceritanya, meski visualnya cukup menghibur mata dengan berbagai gambaran teknologi masa depan yang canggih.
Penggambaran kota Tokyo di masa depan jelas sangat menarik. Apalagi dengan banyaknya teknologi canggih yang memudahkan gaya hidup dan interaksi antara manusia. Tetapi rasanya semua eye candy ini bukan barang baru di film-film fiksi ilmiah akhir-akhir ini. Di mana setiap penggambaran teknologi canggih, mulai dari iklan digital raksasa hingga komunikasi lewat pikiran tampak harus ditelan begitu saja tanpa ada efek wow sekalipun.
Ceritanya sendiri bukan barang baru. Seorang agen polisi dengan kemampuan khusus yang mengalami krisis identitas dengan masa lalu yang kabur. Ya anggap saja Jason Bourne dengan tubuh bionik. Meski dengan potensi mengeksplorasi dilema moral kemanusiaan vs robot, tetapi anekdot ini hanya disebut sambil lalu saja untuk kembali fokus ke plot investigasi kriminal. Yes, Ghost in the Shell akhirnya jatuh pada film aksi biasa yang mengutamakan hiburan mata dan telinga yang maksimal. Ditambah dengan Scarlett Johansson dalam pakaian ketat berwarna kulit.
USA | 2017 | Action / Sci-Fi | 107 mins | Flat Aspect Ratio 1.85 : 1
Rating?
7 dari 10
- sobekan tiket bioskop tanggal 29 Maret 2017 -
----------------------------------------------------------
- review film ghost in the shell
- review ghost in the shell
- ghost in the shell movie review
- resensi film ghost in the shell
- resensi ghost in the shell
- ulasan ghost in the shell
- ulasan film ghost in the shell
- sinopsis film ghost in the shell
- sinopsis ghost in the shell
- cerita ghost in the shell
- jalan cerita ghost in the shell
Komentar
Posting Komentar