Delhi Crime Season 3 - Series Review

Sinopsis

Delhi Crime Season 3 kembali hadir di Netflix sebagai lanjutan serial kriminal India yang mengangkat kasus-kasus kejahatan nyata dengan pendekatan investigatif yang realistis dan menekan emosi. Di musim ketiga ini, fokus utama diarahkan pada kasus perdagangan perempuan yang berawal dari ditemukannya seorang bayi berusia dua tahun dalam kondisi kritis di ICU dengan luka mencurigakan. Seiring penyelidikan berkembang, kasus ini menyeret jaringan mafia perdagangan manusia yang kejam dan terorganisir, menghadapkan polisi Delhi pada musuh baru yang jauh lebih kompleks dan berbahaya.


Ulasan

Sejauh ini, Delhi Crime Season 3 menurut gue masih konsisten nggak mengecewakan. Sejak Season 1, kekuatan utama serial ini memang terletak pada formatnya yang setiap musim fokus pada satu kasus besar berbasis kisah nyata. Dan di S3 ini, topik yang diangkat terasa sangat berat dan relevan: perdagangan wanita, dengan segala efek domino yang menghancurkan banyak lapisan kehidupan.

Kasusnya dibuka dengan sangat menghantam. Seorang bayi berusia dua tahun masuk ICU dengan luka di kepala dan bekas gigitan di pipinya. Dari awal saja sudah terasa bahwa ini bukan kasus kriminal biasa. Dan benar saja, setelah diselidiki lebih jauh, terungkap bahwa bayi tersebut adalah korban tidak langsung dari jaringan perdagangan perempuan. Ibunya “dijual”, sementara anak-anaknya—termasuk si bayi—“dititipkan” begitu saja ke seorang remaja. Di titik ini, serial ini langsung menampar penonton dengan realitas pahit bahwa korban perdagangan manusia tidak pernah hanya satu orang.

Yang membuat S3 ini makin menarik adalah dinamika konflik utamanya. Karakter utama kita, “Madam Sir”, kali ini harus berhadapan dengan sosok antagonis yang juga perempuan: seorang madam boss mafia perdagangan wanita yang digambarkan sangat gahar, dingin, dan penuh perhitungan. Konfrontasi dua perempuan di posisi kuasa yang berseberangan ini memberi lapisan dramatis yang berbeda dari dua musim sebelumnya. Bukan sekadar polisi vs kriminal, tapi juga benturan kepemimpinan, strategi, dan keberanian.

Delapan episode di Season 3 ini terasa penuh greget. Hampir setiap akhir episode selalu ditutup dengan hook yang cukup kuat untuk bikin penasaran dan memancing kita menekan tombol “next episode”. Ritmenya relatif stabil: tidak terlalu cepat sampai kehilangan kedalaman, tapi juga tidak melambat sampai membosankan. Ketegangan dibangun secara bertahap, sejalan dengan makin terbukanya jaringan kejahatan yang mereka hadapi.

Dari sisi karakter, perkembangan tim kepolisian juga terasa makin solid. Neeti yang kini sudah naik pangkat terlihat makin brilian dalam kerja lapangan maupun inisiatif strategisnya. Keputusan-keputusannya terasa lebih matang, lebih berani, dan kadang lebih berisiko. Bupendra juga makin “liar” di adegan tembak-tembakan—lebih sigap, lebih nekat, dan tetap efektif di lapangan. Sementara para anggota tim lainnya, yang wajahnya mungkin terlihat “biasa-biasa saja”, justru semakin menonjol lewat kemampuan investigasi yang teliti dan sabar. Ini yang selalu jadi ciri khas Delhi Crime: kepahlawanan tidak selalu datang dari figur yang flamboyan.

Seperti dua season sebelumnya, kekuatan terbesar Delhi Crime S3 tetap ada pada keberaniannya untuk memperlihatkan betapa rumit, kotor, dan tidak hitam-putihnya dunia kejahatan berbasis sistem. Perdagangan wanita di sini tidak digambarkan sebagai kejahatan satu arah, tapi sebagai jaringan besar yang memanfaatkan kemiskinan, ketimpangan kuasa, dan kelengahan sistem sosial.

Di saat yang sama, serial ini juga tidak jatuh pada eksploitasi penderitaan korban secara sensasional. Kekerasan ditampilkan seperlunya, cukup untuk membuat kita tidak nyaman, tapi tidak dipakai sebagai gimmick murahan. Fokusnya tetap pada proses, dampak, dan upaya untuk membongkar jaringan sampai ke akarnya—meski kita tahu, dalam dunia nyata, kejahatan seperti ini hampir tidak pernah benar-benar bisa diberantas sampai habis.





Kesimpulan

Pada akhirnya, Delhi Crime Season 3 sukses mempertahankan identitasnya sebagai serial kriminal yang tegang, manusiawi, dan reflektif. Ini bukan sekadar tontonan tentang polisi menangkap penjahat, tapi tentang betapa panjang dan melelahkannya perjuangan melawan kejahatan yang sudah mengakar dalam masyarakat. Buat penggemar dua musim sebelumnya, S3 ini sangat layak dilanjutkan. Dan buat yang baru mau mulai, Delhi Crime tetap menjadi salah satu representasi serial kriminal berbasis kisah nyata yang paling konsisten kualitasnya di Netflix.


Skor Sobekan Tiket Bioskop: 4/5
Cocok untuk: pecinta drama kriminal





- ditonton di Netflix -

Komentar