Sebelum Iblis Menjemput - Review

"Sebelum Iblis Menjemput adalah film yang jauh lebih dari sekedar horor biasa, dengan berbagai unsur segar yang dibawanya"

Alfie yang kini telah menjalani kehidupannya sendiri, mau tidak mau harus kembali menjalani masa lalunya ketika ayahnya sakit keras secara misterius. Dengan ibu tiri dan saudara-saudari tirinya, mereka semua harus memeriksa properti vila peninggalan sang ayah sebelum memutuskan untuk dijual. Namun ternyata ada misteri yang sangat jahat dan mematikan yang tersimpan dalam rubanah vila tersebut, yang berhubungan dengan masa lalu gelap sang ayah.

Setelah Pengabdi Setan (2017), banyak film horor lokal yang jadi latah dengan mengangkat tema okultisme. Yang sayangnya, kelatahan itu gak sejalan dengan kualitasnya. Untungnya Sebelum Iblis Menjemput karya Timo Tjahjanto, one of the Mo Brothers, berhasil mendobrak kelatahan itu dengan kualitas yang nyaris sempurna di berbagai segi. Temanya memang mirip, tapi jalan ceritanya bener-bener gak ketebak. Seakan berasa belum pernah nonton film kaya gini sebelumnya.



Titik tolaknya memang familiar; orang tua sakit misterius dan rumah lama yang berhantu. Tetapi ternyata tutur ceritanya benar-benar segar dan sama sekali tidak tertebak. Belum lagi ada twist di beberapa titik yang efektif membuyarkan segala macam tebak-tebakan lo di awal film. Untuk di segi horor, rasanya penulis naskah dan sutradara Timo Tjahjanto memang nggak berusaha untuk menakuti-nakuti penontonnya. Melainkan memberikan pengalaman menonton yang luar biasa tegangnya dengan ciri khas darah dan dagingnya. Jangan lupa, ini adalah (salah satu) dari penulis naskah dan sutradara Rumah Dara (2009) yang berdarah-darah itu.

Menonton Sebelum Iblis Menjemput nggak berasa ditakut-takuti oleh setan, tetapi lebih berasa dimuntahin darah ke muka lo sama si setan tersebut. It's more than a horror film! Salah satu film horor yang langka dengan unsur slasher yang juara. Tipikal slasher yang bakal bikin lo jadi tambah sayang dengan leher, lengan, kaki, dan kuku lo. Jejeritan penonton jelas akan bukan dari jump scares, tapi dari anggota tubuh yang lepas dari induknya.


Sebelum Iblis Menjemput tidak hanya sukses di segi horor dan cerita, tetapi juga di hal visual dan audio. Production set-nya luar biasa detil dan sangat meyakinkan. Ditambah dengan pemilihan color grading yang apik dan artistik. Sebuah kombinasi yang asik banget untuk hiburan mata. Dibungkus dengan scoring dari Fajar Yuskemal yang sukses banget meningkatkan ketegangan berkali-kali lipat.

Satu hal lagi yang patut diacungi jempol adalah Chelsea Islan dan Pevita Pearce yang berani dan konsisten untuk memilih naskah dan film di luar zona nyaman mereka. Kalau Chelsea Islan mungkin sudah berpengalaman di Headshot (2016), kemudian jadi bintang utama di Sebelum Iblis Menjemput seakan effortless dengan tampil gemilang. Pevita Pearce yang ternyata menyimpan talenta di karakter yang tidak tertebak. Di awal film memang Pevita berakting cenderung biasa saja bak sinetron. Tapi begitu hadir twist yang ini-filmnya-mau-dibawa-ke-mana-sih, aktingnya tiba-tiba jadi meroket naik dan mengimbangi Chelsea dengan sangat baik.





Indonesia | 2018 | Horror | 110 menit | Scope Aspect Ratio 2.35 : 1

- sobekan tiket bioskop tanggal 3 Agustus 2018 -

Rating Sobekan Tiket Bioskop:


----------------------------------------------------------
  • review film sebelum iblis menjemput
  • review sebelum iblis menjemput
  • sebelum iblis menjemput movie review
  • sebelum iblis menjemput film review
  • resensi film sebelum iblis menjemput
  • resensi sebelum iblis menjemput
  • ulasan sebelum iblis menjemput
  • ulasan film sebelum iblis menjemput
  • sinopsis film sebelum iblis menjemput
  • sinopsis sebelum iblis menjemput
  • cerita sebelum iblis menjemput
  • jalan cerita sebelum iblis menjemput

Komentar