The Angry Birds Movie
"Adaptasi game yang menghibur anak-anak, dengan visual yang mengagumkan"
Akhirnya kita mengetahui alasan sebenarnya mengapa para burung menjadi begitu marah. Di sebuah pulau terpencil, hiduplah kawanan burung bahagia yang percaya bahwa mereka adalah satu-satunya penghuni di dunia ini. Suatu hari, mereka dikunjungi oleh kelompok babi hijau dengan berbagai teknologi mereka yang menarik. Hanya seekor burung yang mencurigai kedatangan babi-babi tersebut; Red si burung pemarah. Bersama dua temannya, Chuck dan Bomb, mereka bertiga yang akan menjadi pahlawan ketika para babi tersebut ternyata memiliki rencana jahat.
Game portable yang sempat kekinian dua-tiga tahun yang lalu telah diadaptasi menjadi film layar lebar. Meski timing-nya sedikit terlambat, Angry Birds the Movie tetap menghibur - pada kelompok umur anak-anak saja. Unsur hiburan yang ada dalam film ini benar-benar untuk anak-anak saja, dengan berbagai humor slapstick yang konsisten ada sepanjang 97 menit film ini. Hiburan untuk para orang tua yang menemani anaknya, praktis hanya soundtrack yang menggunakan lagu-lagu yang hits pada masanya - yang menjadi formula pakem untuk film-film animasi semacam ini.
Bagi pengguna permainannya, jelas menarik untuk melihat para karakter ini hidup, berdialog, dan berinteraksi dengan yang lainnya. Burung yang memiliki keceppatan tinggi, yang bisa meledak, hingga yang bisa mengeluarkan kembang api dari bokongnya. Bagi saya sendiri, saya menjadi tergoda untuk kembali mengunduh aplikasi permainan ini setelah menonton filmnya. Hanya demi memuaskan rasa nostalgia yang ada.
Menurut hemat saya, film ini bercerita sangat cepat - secepat Chuck dalam bepergian mencapai suatu tempat. Seakan-akan semua cerita harus dipadatkan dalam waktu 90 menit. Penonton diberikan waktu yang cukup untuk mengenal karakter para burung, yang memang menjadi tokoh protagonis dalam film ini. Tetapi begitu para babi datang, mereka hanya diberikan label "jahat" tanpa penjelasan lebih lanjut. Ya memang tidak penting juga toh ini film untuk anak-anak.
Sebagai film animasi panjang pertama dari Rovio Animation, Angry Birds the Movie jelas menjadi menu pembuka yang brilian. Visual animasinya benar-benar memukau dan tidak kalah oleh rumah produksi lainnya yang sudah lebih dulu menelurkan karya-karya mereka. Ketika Rovio Animation bisa membuat karya yang dapat dinikmati oleh semua kelas umur, bukan tidak mungkin mereka akan membuat rekam jejak film animasi menjadi lebih segar dan variatif.
USA / Finland | 2016 | Animation | 97 mins | Flat Aspect Ratio 1.85 : 1
Rating?
7 dari 10
- sobekan tiket bioskop tanggal 17 Mei 2016 -
Akhirnya kita mengetahui alasan sebenarnya mengapa para burung menjadi begitu marah. Di sebuah pulau terpencil, hiduplah kawanan burung bahagia yang percaya bahwa mereka adalah satu-satunya penghuni di dunia ini. Suatu hari, mereka dikunjungi oleh kelompok babi hijau dengan berbagai teknologi mereka yang menarik. Hanya seekor burung yang mencurigai kedatangan babi-babi tersebut; Red si burung pemarah. Bersama dua temannya, Chuck dan Bomb, mereka bertiga yang akan menjadi pahlawan ketika para babi tersebut ternyata memiliki rencana jahat.
Game portable yang sempat kekinian dua-tiga tahun yang lalu telah diadaptasi menjadi film layar lebar. Meski timing-nya sedikit terlambat, Angry Birds the Movie tetap menghibur - pada kelompok umur anak-anak saja. Unsur hiburan yang ada dalam film ini benar-benar untuk anak-anak saja, dengan berbagai humor slapstick yang konsisten ada sepanjang 97 menit film ini. Hiburan untuk para orang tua yang menemani anaknya, praktis hanya soundtrack yang menggunakan lagu-lagu yang hits pada masanya - yang menjadi formula pakem untuk film-film animasi semacam ini.
Bagi pengguna permainannya, jelas menarik untuk melihat para karakter ini hidup, berdialog, dan berinteraksi dengan yang lainnya. Burung yang memiliki keceppatan tinggi, yang bisa meledak, hingga yang bisa mengeluarkan kembang api dari bokongnya. Bagi saya sendiri, saya menjadi tergoda untuk kembali mengunduh aplikasi permainan ini setelah menonton filmnya. Hanya demi memuaskan rasa nostalgia yang ada.
Menurut hemat saya, film ini bercerita sangat cepat - secepat Chuck dalam bepergian mencapai suatu tempat. Seakan-akan semua cerita harus dipadatkan dalam waktu 90 menit. Penonton diberikan waktu yang cukup untuk mengenal karakter para burung, yang memang menjadi tokoh protagonis dalam film ini. Tetapi begitu para babi datang, mereka hanya diberikan label "jahat" tanpa penjelasan lebih lanjut. Ya memang tidak penting juga toh ini film untuk anak-anak.
Sebagai film animasi panjang pertama dari Rovio Animation, Angry Birds the Movie jelas menjadi menu pembuka yang brilian. Visual animasinya benar-benar memukau dan tidak kalah oleh rumah produksi lainnya yang sudah lebih dulu menelurkan karya-karya mereka. Ketika Rovio Animation bisa membuat karya yang dapat dinikmati oleh semua kelas umur, bukan tidak mungkin mereka akan membuat rekam jejak film animasi menjadi lebih segar dan variatif.
USA / Finland | 2016 | Animation | 97 mins | Flat Aspect Ratio 1.85 : 1
Rating?
7 dari 10
- sobekan tiket bioskop tanggal 17 Mei 2016 -
Komentar
Posting Komentar