Money Monster
"Drama kriminal yang menegangkan sekaligus menghibur, dengan ide cerita yang menarik"
Pembawa acara keuangan Lee Gates dan produser Patty Fenn menjadi sandera dalam salah satu siarang langsung mereka. Kyle si penyandera, menuntut jawaban atas "kesalahan teknis" yang terjadi pada salah satu saham, yang menyebabkan banyak orang kehilangan investasi mereka. Dengan ancaman bom dan ketidakstabilan emosi Kyle, Lee dan Patty harus mencari cara untuk bertahan hidup. Lama kelamaan, tabir misteri seputar jatuhnya saham tersebut pun semakin terkuak.
Money Monster ternyata tidak menjadi film keuangan macam The Big Short (2015) yang butuh waktu untuk dimengerti. Dalam ketegangan khas sutradara Jodie Foster, film ini praktis jatuh dalam ranah crime thriller saja dan menjadikan unsur saham dan keuangan menjadi latar belakang cerita saja. Dibungkus dengan kekuatan akting duet senior kita, Greorge Clooney dan Julia Roberts yang tetap tampil prima. Ditambah dengan aktor Jack O'Connell yang tidak serta merta tenggelam dalam kepiawaian akting Clooney.
Film ini juga ternyata cukup menghibur dengan berbagai lelucon yang disampaikan. Ada banyak momen yang membuat penonton tertawa terbahak-bahak melihat tingkah laku komikal yang ada di layar. Memang tidak ada intensi untuk melucu, tetapi dalam situasi ekstrim seperti penyanderaan, hal tersebut jelas mengundang tawa.
Sebelum menonton film ini, tidak perlu untuk mempelajari pengetahuan dasar soal pasar saham. Semua itu hanya menjadi latar belakang cerita dalam film ini. Selain itu, para karakter yang ada di layar juga menjelaskan berulang kali dengan bahasa yang sangat sederhana dan mudah dimengerti. Apalagi dengan akhir film yang mengerucut dalam kriminal yang menarik. Meski sayang, film ini menghindari kasus konspirasi dalam skala besar macam The Big Short.
Film ini juga menggambarkan kenyataan yang mengerikan tentang kemajuan teknologi di era modern ini. Bitter truth yang berkaitan dengan nyawa manusia, yang tenggelam begitu saja dengan segudang distraksi dari banyaknya aktivitas dan banjir informasi. Akhir film ini jelas akan menyakitkan, namun di saat yang sama juga menampar penonton yang seakan berkaca pada gambaran yang ada di layar.
Lalu apakah Money Monster worth the money? Film ini memang memiliki segudang potensi, mulai dari aktor dan aktris, film keempat dari sutradara Jodie Foster, ide cerita yang menarik, dan unsur hiburan yang signifikan. Meski bisa juga ditonton di layar kecil, tetapi atmosfer tegang dan tertawa bersama-sama dengan puluhan penonton lainnya mungkin akan sulit untuk ditandingi.
USA | 2016 | Crime / Drama | 98 mins | Scope Aspect Ratio 2.35 : 1
Rating?
7 dari 10
- sobekan tiket bioskop tanggal 20 Mei 2016 -
Pembawa acara keuangan Lee Gates dan produser Patty Fenn menjadi sandera dalam salah satu siarang langsung mereka. Kyle si penyandera, menuntut jawaban atas "kesalahan teknis" yang terjadi pada salah satu saham, yang menyebabkan banyak orang kehilangan investasi mereka. Dengan ancaman bom dan ketidakstabilan emosi Kyle, Lee dan Patty harus mencari cara untuk bertahan hidup. Lama kelamaan, tabir misteri seputar jatuhnya saham tersebut pun semakin terkuak.
Money Monster ternyata tidak menjadi film keuangan macam The Big Short (2015) yang butuh waktu untuk dimengerti. Dalam ketegangan khas sutradara Jodie Foster, film ini praktis jatuh dalam ranah crime thriller saja dan menjadikan unsur saham dan keuangan menjadi latar belakang cerita saja. Dibungkus dengan kekuatan akting duet senior kita, Greorge Clooney dan Julia Roberts yang tetap tampil prima. Ditambah dengan aktor Jack O'Connell yang tidak serta merta tenggelam dalam kepiawaian akting Clooney.
Film ini juga ternyata cukup menghibur dengan berbagai lelucon yang disampaikan. Ada banyak momen yang membuat penonton tertawa terbahak-bahak melihat tingkah laku komikal yang ada di layar. Memang tidak ada intensi untuk melucu, tetapi dalam situasi ekstrim seperti penyanderaan, hal tersebut jelas mengundang tawa.
Sebelum menonton film ini, tidak perlu untuk mempelajari pengetahuan dasar soal pasar saham. Semua itu hanya menjadi latar belakang cerita dalam film ini. Selain itu, para karakter yang ada di layar juga menjelaskan berulang kali dengan bahasa yang sangat sederhana dan mudah dimengerti. Apalagi dengan akhir film yang mengerucut dalam kriminal yang menarik. Meski sayang, film ini menghindari kasus konspirasi dalam skala besar macam The Big Short.
Film ini juga menggambarkan kenyataan yang mengerikan tentang kemajuan teknologi di era modern ini. Bitter truth yang berkaitan dengan nyawa manusia, yang tenggelam begitu saja dengan segudang distraksi dari banyaknya aktivitas dan banjir informasi. Akhir film ini jelas akan menyakitkan, namun di saat yang sama juga menampar penonton yang seakan berkaca pada gambaran yang ada di layar.
Lalu apakah Money Monster worth the money? Film ini memang memiliki segudang potensi, mulai dari aktor dan aktris, film keempat dari sutradara Jodie Foster, ide cerita yang menarik, dan unsur hiburan yang signifikan. Meski bisa juga ditonton di layar kecil, tetapi atmosfer tegang dan tertawa bersama-sama dengan puluhan penonton lainnya mungkin akan sulit untuk ditandingi.
USA | 2016 | Crime / Drama | 98 mins | Scope Aspect Ratio 2.35 : 1
Rating?
7 dari 10
- sobekan tiket bioskop tanggal 20 Mei 2016 -
Komentar
Posting Komentar