The Rover

Sepuluh tahun sejak kejatuhan ekonomi global, seorang penyendiri mengejar sekelompok orang yang mencuri satu-satunya hal yang dimilikinya; mobilnya. Di tengah jalan, ia bertemu dengan adik dari seorang pencuri mobilnya. Selama perjalanan, mereka berdua harus bekerja sama dengan baik untuk menemukan kawanan pencuri, walaupun mereka berdua memiliki tujuan dan karakter yang jauh berbeda.

Film ini termasuk sebuah film anti-blockbuster karena ritme lambat yang dibawakannya. Kebanyakan adegan akan tampak sunyi tanpa dialog, hanya dengan iringan bahasa gambar yang harus membuat penonton memahami apa yang sedang dilakukan atau dipikirkan oleh karakter yang ada di layar. Banyak adegan-adegan long shot yang sunyi. Jelas sebuah film yang mungkin di satu sisi akan ditinggalkan beberapa penontonnya, sementara di sisi lain akan dipuji setinggi mungkin oleh kelompok penonton yang lain.

Jika ingin disukai oleh publik yang lebih luas, The Rover diselamatkan oleh penampilan apik dari Robert Pattinson. Daya tariknya mungkin akan menarik penonton untuk menonton film ini. Tetapi lebih dari itu, kualitas akting yang ditampilkan oleh Pattinson sangat baik dalam memerankan karakter yang submisif dan cenderung gagap. Meski lawan mainnya adalah seorang Guy Pearce dengan pengalaman akting yang lebih, namun karakter yang dibawakan Pattinson tidak semata-mata tenggelam dibawah bayang-bayang Guy Pearce.



Pada akhirnya, film yang disutradarai oleh sutradara yang sama dengan Animal Kingdom (2010) ini, David Michod, adalah sebuah karya sinema yang sangat sayang untuk dilewatkan. Paduan antara sinematografi yang artistik dan scoring yang bertema aboriginal yang cenderung kontemporer ini membuat The Rover menjadi unik dan menarik.



Australia | 2014 | Art House / Drama | 103 min | Aspect Ratio 2.35 : 1


Rating?
7 dari 10

- sobekan tiket bioskop tanggal 29 November 2014 -

Komentar