Looking for Eric
"Film drama sosial yang sederhana dan menyentuh tentang seorang tukang sortir kantor pos yang mencoba membenahi berbagai permasalahan hidup dengan bantuan idolanya, Eric Cantona"
Eric Bishop adalah seorang tukang sortir di sebuah kantor pos di Inggris. Performanya di tempat kerja mulai menurun drastis setelah pertemuan pertamanya setelah beberapa belas tahun dengan mantan istrinya. Rekan-rekan kerjanya yang menyadari akan hal tersebut, membantu Eric dengan beberapa jenis terapi. Salah satunya adalah mencoba melihat ke diri sendiri melalui kaca mata idolanya. Eric yang merupakan fans berat Manchester United memilih Eric Cantona yang memang dia puja sejak dulu. Ternyata terapi tersebut membuat Eric menjadi menghidupkan imajinasi akan Eric Cantona yang hadir di dekatnya. Kehadiran Cantona menjadi teman ngobrol dan motivator akan berbagai masalah yang menimpa Eric; mulai dari cara menghadapi anak-anak hingga menghadapi mantan istrinya.
Looking for Eric adalah sebuah film yang sangat sederhana. Menyoroti satu individu yang memiliki permasalahan di berbagai segi, kemudian melihat dinamika pilihan solusi untuk membuat segala permasalahan itu menjadi lebih baik. Menarik untuk melihat terapi "imagine you look into yourself through you idol's eyes" diterapkan dalam film ini, yang ternyata cukup berhasil bagi Eric yang sangat mengidolakan Cantona. Apalagi sosok Eric Cantona di kehidupan nyata memang dikenal sebagai orang yang suka melemparkan kalimat-kalimat yang berbau filosofis.
Film sederhana dan ringan yang kuat di segi karakter tentunya tidak dapat lepas dari situasi sosial di sekitar karakter tersebut. Dalam film ini, tergambar jelas bagaimana situasi sosial kemasyarakatan di sekitar karakter utama kita. Rekan-rekan kerja Eric yang begitu suportif satu dengan yang lain, para fans berat MU yang rela melakukan apa saja demi tim kesayangan mereka, serta tidak ketinggalan kehidupan bawah tanah para anak muda Inggris yang terlibat di dunia kriminalitas. Faktor-faktor eksternal dari pengembangan karakter ini berinteraksi dengan signifikan terhadap Eric dan perkembangan cerita, membuat film ini seakan sangat dekat dengan penonton meski tidak memiliki pemahaman sebelumnya tentang kondisi masyarakat di Inggris.
Drama sosial ini dibungkus dengan cantik oleh komedi-komedi yang konsisten menghibur dari menit awal hingga akhir. Komedi-komedinya memang ringan dan sangat natural, namun ketika penonton begitu menghayati cerita maka tawa terbahak-bahak pun tidak terbendung ketika melihat tingkah laku Eric bersama teman-temannya. Ini adalah sebuah film ringan yang cukup menghibur dan memberikan rasa hangat di dada ketika selesai menontonnya.
UK | 2009 | Drama / Sports / Romance / Comedy | 116 mins | Aspect Ratio 1.85 : 1
Rating?
7 dari 10
- sobekan tiket bioskop tertanggal 1 Desember 2012 -
Eric Bishop adalah seorang tukang sortir di sebuah kantor pos di Inggris. Performanya di tempat kerja mulai menurun drastis setelah pertemuan pertamanya setelah beberapa belas tahun dengan mantan istrinya. Rekan-rekan kerjanya yang menyadari akan hal tersebut, membantu Eric dengan beberapa jenis terapi. Salah satunya adalah mencoba melihat ke diri sendiri melalui kaca mata idolanya. Eric yang merupakan fans berat Manchester United memilih Eric Cantona yang memang dia puja sejak dulu. Ternyata terapi tersebut membuat Eric menjadi menghidupkan imajinasi akan Eric Cantona yang hadir di dekatnya. Kehadiran Cantona menjadi teman ngobrol dan motivator akan berbagai masalah yang menimpa Eric; mulai dari cara menghadapi anak-anak hingga menghadapi mantan istrinya.
Looking for Eric adalah sebuah film yang sangat sederhana. Menyoroti satu individu yang memiliki permasalahan di berbagai segi, kemudian melihat dinamika pilihan solusi untuk membuat segala permasalahan itu menjadi lebih baik. Menarik untuk melihat terapi "imagine you look into yourself through you idol's eyes" diterapkan dalam film ini, yang ternyata cukup berhasil bagi Eric yang sangat mengidolakan Cantona. Apalagi sosok Eric Cantona di kehidupan nyata memang dikenal sebagai orang yang suka melemparkan kalimat-kalimat yang berbau filosofis.
gambar diambil dari RottenTomatoes |
Drama sosial ini dibungkus dengan cantik oleh komedi-komedi yang konsisten menghibur dari menit awal hingga akhir. Komedi-komedinya memang ringan dan sangat natural, namun ketika penonton begitu menghayati cerita maka tawa terbahak-bahak pun tidak terbendung ketika melihat tingkah laku Eric bersama teman-temannya. Ini adalah sebuah film ringan yang cukup menghibur dan memberikan rasa hangat di dada ketika selesai menontonnya.
UK | 2009 | Drama / Sports / Romance / Comedy | 116 mins | Aspect Ratio 1.85 : 1
Rating?
7 dari 10
- sobekan tiket bioskop tertanggal 1 Desember 2012 -
Komentar
Posting Komentar