Finding Nemo (3D)
"Salah satu film karya Disney-Pixar yang begitu dicintai oleh publik, dengan hasil visual yang sangat mengagumkan, dan hasil konversi 3D yang cukup memuaskan"
Siapa yang belum menonton film Finding Nemo? Siapa yang belum pernah mendengar kisah clown fish yang mencari anaknya yang hilang ini? 9 tahun telah berlalu ketika Pixar merilis film ini, kini Pixar merilis kembali film yang banyak dicintai oleh publik dari berbagai generasi ini ke dalam format 3D.
Clown fish yang bernama Marlin kehilangan anaknya, Nemo, yang ditangkap dan dibawa ke Sydney untuk dipelihara di dalam akuarium. Dengan latar belakang tragis yang menimpa pasangannya, Marlin harus menembus lautan luas dan menghadapi berbagai bahaya yang mengancam nyawanya. Ditemani oleh Dory yang menderita short-term memory loss, mereka berdua harus menghadapi hiu, ikan bawah laut, ubur-ubur penyengat, sampai burung merpati untuk menemukan Nemo. Sementaraa di sebuah tempat praktek dokter gigi, Nemo bersama teman-teman barunya mencoba berbagai cara untuk dapat keluar dari akuarium menuju lautan lepas.
Jujur, saya sendiri baru kali ini menikmati Finding Nemo di bioskop, setelah menontonnya berkali-kali di layar kaca. Ditambah dengan kacamata dan konversi 3D, sensasinya benar-benar luar biasa. Walaupun jalan cerita dan setiap jokes sudah hapal di ingatan, namun sensasi layar lebar beserta 3D-nya membuat pengalaman ini seakan baru pertama kali ini menonton Finding Nemo. Terbukti saya masih saja terbuai dengan animasi bawah laut yang mendekati realita dan indah, dan masih tersenyum serta tertawa menikmati setiap lelucon yang mengalir.
gambar diambil dari sini |
Di era-nya, Finding Nemo memang terkenal di genre animasi karena animasi laut, baik bawah maupun permukaan, yang jernih dan mendekati realita. Kabarnya, animasi permukaan laut hasil para animator Pixar harus diturunkan kualitasnya karena terlalu terlihat realistis yang akan membuat penonton mengira itu adalah shot permukaan laut asli. Efek pop-up dalam konversi 3D ini memang nyaris tidak ada karena memang tidak direncanakan dalam pembuatan film ini di tahun 2003, namun efek depth-nya cukup terasa. Efek depth ini yang menambah sensasi menyenangkan bagi penonton yang mengikuti petualangan Marlin dan Dory dalam mengarungi lautan luas. Selain itu, brightness dalam film ini juga sangat baik mengingat para penonton menggunakan kacamata hitam di dalam bioskop. Hasilnya, warna-warni berbagai tumbuhan dan hewan laut tampak sangat indah dan memanjakan mata.
Bagi para fans berat Pixar, mungkin sudah banyak yang terbiasa untuk mencari dan menemukan easter eggs di setiap film-filmnya. Pixar selalu merencanakan dan mengembangkan para karakter di dalam film-filmnya bertahun-tahun sebelum film itu dibuat. Terima kasih untuk keisengan para animator Pixar, mereka selalu "memunculkan" karakter-karakter atau benda-benda yang akan digunakan di film Pixar selanjutnya. Dirilisnya kembali Finding Nemo dalam format 3D dalam layar lebar ini adalah kesempatan emas untuk menemukan easter eggs di setiap adegan ini. Silahkan cari gambar The Incredibles (2004) sebagai komik yang dibaca seorang anak di ruang tunggu dokter gigi, dan mobil karakter Luigi yang akan muncul dalam Cars (2006). Lalu ada juga karakter atau benda yang pernah muncul di film-film Pixar sebelumnya seperti mainan Buzz Lightyear dan bola Luxo yang menjadi trademark Pixar diantara tumpukan mainan di ruang tunggu dokter gigi, dan truk Pizza Planet yang muncul dalam Toy Story (1995)di jalanan di luar gedung dokter gigi.
gambar diambil dari sini |
Oya, seperti biasa pada film-film Pixar lainnya, sebelum Finding Nemo diputar akan ada film pendek berjudul Partysaurus Rex. Yes, ini adalah film pendek yang berkisah tentang si dinosaurus Rex dan pastinya akan ada karakter-karakter lainnya yang hadir dalam Toy Story.
Singkat kata, akan sangat sayang untuk melewatkan Finding Nemo di layar lebar.
Won for Best Animated Feature (Andrew Stanton), Nominated for Best Music, Original Score (Thomas Newman), Best Sound Editing (Gary Rydstrom, Michael Silvers), Best Writing, Original Screenplay (Andrew Stanton, Bob Peterson, David Reynolds); Academy Awards, 2004.
Nominated for Best Motion Picture - Comedy or Musical); Golden Globes, 2004.
Rating?
9 dari 10
BONUS:
Komentar
Posting Komentar