Heretic - Review


Ini dia film thriller yang sudah gue tunggu-tunggu. Apalagi baru kali ini Hugh Grant membawakan peran antagonis. Ditambah lagi dengan plot cerita yang terbilang cukup unik; membahas keterikatan manusia terhadap agama dicampur dengan plot slasher / gore. Ciamik!

Ternyata Heretic membahas keterikatan manusia terhadap agama bukan hanya sebagai latar belakang kisah thriller, tapi justru sebagai fokus utama film ini! Di 15 menit pertama film ini saja langsung tancap gas membahas tentang filosofi dan agama. Dialogue heavy dan isinya saling menanggapi tentang apakah kita manusia harus beragama atau tidak. Meski konteks yang dibahas adalah Mormon, tapi gue rasa dialog-dialog ini bisa diimplementasikan ke semua agama.


Gue kira segmen perdebatan soal agama ini hanya di awal film saja untuk membangun atmosfer film. Tapi ternyata segmen perdebatan ini merata ada di tengah bahkan akhir film. Memang fokus utama film ini membahas filosofi agama, dan sangat bagus untuk jadi bahan permenungan dan pemikiran masing-masing individu. Kemudian ditutup dengan apik oleh adegan-adegan gore/slasher yang berdarah-darah tapi dipotong oleh sensor. Kurang lebih ada 2 adegan sadis yang dipotong. Lalu ditutup dengan ending yang multi-interpretasi. Meski sebenarnya ada beberapa petunjuk yang mengarahkan ending ke satu sisi.

TULISAN SETELAH INI MENGANDUNG SPOILER!
Bookmark lalu kembali lagi setelah nonton, kalau tidak mau diganggu spoiler.
Lanjut baca kalau tidak masalah dengan spoiler.


Sebenarnya penonton nggak perlu baper dan tersinggung oleh klaim-klaim dari Mr. Reed, terutama soal sosok penyelamat yang ada di tiga agama besar (Yahudi, Katolik, Islam). Klaim Mr. Reed yang ada di film ini salah semua, lebih lengkapnya coba buka segmen trivia di iMDB film ini. Mungkin ini sengaja juga secara kreatif, untuk menunjukkan betapa Mr. Reed terpengaruh oleh teori konspirasi yang ada di internet soal agama dan jadi ekstrim atheis.

Film ini jelas membahas tentang bagaimana agama adalah upaya kontrol terhadap manusia. Dengan liturgi dan segala peraturan agama adalah untuk menjaga manusia agar tetap dalam koridor yang semestinya. Jadi justru agama mengontrol manusia untuk tetap berbuat baik dan tidak berbuat jahat pada sesama. Nah ini membuktikan bahwa perilaku Mr. Reed yang tanpa agama (dan terlihat dia penyembah setan lewat ruang tersembunyi yang ada di bawah tanah) malah jadi tanpa kontrol dan menyakiti manusia lain. Jadi sangat sesuai dengan judul filmnya.


Film Heretic justru mendukung kehadiran agama itu sendiri. Terlihat dari beberapa dialog yang menunjukkan betapa nyamannya memiliki agama, terutama di adegan ending. Di akhir film dibahas tentang kekuatatan doa, dan ada hasil penelitian yang menunjukkan bahwa doa itu tidak ada efek terhadap fisik tetapi memang ada efek ke kondisi psikologis pasien. Di ujung kematiannya, Sister P pun berdoa. Kemudian ada "mukjizat" di mana sister B bangun dan membunuh Mr. Reed, lalu Sister P berhasil keluar dari rumah, kemudian tangannya dihinggapi kupu-kupu meski kemudian kupu-kupu itu menghilang.

Interpretasi gue pribadi, ini semua adalah halusinasi sister P. Yang terjadi sebenarnya adalah Sister P mati dan tetap terjebak di dalam ruang bawah tanah itu. Tapi karena sister P berdoa, dia jadi merasakan kenyamanan secara psikologis. Tapi dia merasakan kenyamanan dalam bentuk membayangkan akhirnya dia berhasil keluar dari rumah lalu ketemu dengan cahaya matahari dan kupu-kupu. Memang doanya tidak berhasil membuat dia tetap hidup, tapi doanya berhasil untuk memberikan kenyamanan secara psikologis.






- sobekan tiket bioskop tanggal 17 November 2024 -
----------------------------------------------------------
review film heretic hugh grant
review heretic hugh grant
heretic hugh grant movie review
heretic hugh grant film review
resensi film heretic hugh grant
resensi heretic hugh grant
ulasan heretic hugh grant
ulasan film heretic hugh grant
sinopsis film heretic hugh grant
sinopsis heretic hugh grant
cerita heretic hugh grant
jalan cerita heretic hugh grant

Komentar