Affliction / Pulang - Review
Gue tuh ngefans banget loh sama beliau, apalagi kalau bukan karena Lovely Man dan About A Woman. Buat gue, film-film yang dia tulis dan sutradarai itu selalu unik ditambah eksekusi yang ciamik pula. Tapi begitu nanganin film horor kok jadi gini hahahaha.
Affliction / Pulang memang punya ide cerita yang oke, meski bukan hal yang segar atau yang belum pernah kita temui di ranah horor. Dari awal film gue udah dibuat nggak yakin dengan jalan ceritanya, lewat pilihan kata dalam dialog yang nggak natural - satu hal yang sebenarnya jadi ciri khas Teddy Soe dalam film-filmnya yang selalu senatural mungkin dialognya kaya di dunia nyata.
Udah gitu lagi-lagi ada film horor yang nempelin karakter psikolog (anak) demi ada sisi sains yang nggak percaya dengan hal mistis. Udah gitu psikolognya batu, emosian, gak mau dengerin istrinya. Laaah gimana sihhh stereotipnya nggak konsisten deh. Iya ngerti profesi ini yang jadi kunci buat (twist) endingnya tapi ya please lah profesi psikolog nggak se-satu dimensi itu loh.
Lalu gue benar-benar mempertanyakan logika dibalik pengambilan keputusan setiap karakternya. Ya tentu saja demi memuluskan jalan cerita, tapi kan jadi nggak logis ya. Gue nggak paham kenapa si Dea Panendra harus datang ke Jakarta kalau memang dia titik-titik. Gue pengen lempar remote ke tv pas Raihaanun harus keluar lagi dari mobil demi titik-titik. Hih!
Oke ada Raihaanun yang aktingnya cemerlang banget di Lovely Man dan ada Tutie Kirana yang luar biasa di About A Woman. Tapi memanfaatkan talenta dan potensi mereka di cerita yang kurang meyakinkan begini rasanya nggak cukup untuk menaikkan film ini. Ya setidaknya usaha Teddy Soeriaatmadja untuk membuat film horor harus gue apresiasi karena berani keluar dari zona nyaman dan bergerak di genre yang belum pernah beliau sentuh.
Tenang, gue akan masih tetap akan nonton film-filmnya Teddy Soe untuk ke depannya.
- sobekan tiket bioskop tanggal -
----------------------------------------------------------
review film XXX
review XXX
XXX movie review
XXX film review
resensi film XXX
resensi XXX
ulasan XXX
ulasan film XXX
sinopsis film XXX
sinopsis XXX
cerita XXX
jalan cerita XXX
Komentar
Posting Komentar