Mantan Manten - Review

"Sebuah kisah segar tentang dukun pengantin adat Jawa, yang mencontohkan pentingnya kepasrahan hati"

Yasnina adalah seorang manajer investasi yang sukses dan punya segalanya, tapi dalam sekejap segala yang dimilikinya harus hilang karena dirinya dijebak dan dikhianati oleh atasannya. Pertunangannya dengan Surya pun berada di ujung tanduk. Satu-satunya harta yang dimilikinya adalah sebuah vila di Tawangmangu yang sudah dibelinya, tapi belum balik nama. Di Tawangmangu, Yasnina memakai kesempatan dan waktu untuk perlahan bangkit kembali, bersama Marjanti yang mengajarinya bagaimana menjadi seorang dukun manten.

Gue sangat suka bagaimana rumah produksi Visinema menjaga konsistensinya dalam melahirkan film-film berkualitas. Tidak disangka, judul dan trailer Mantan Manten ini sungguh menipu meski gue paham bahwa ini adalah bungkusan marketing agar filmnya bisa dijual ke khalayak ramai. Filmnya sendiri lebih fokus pada Paes, atau dukun manten adat Jawa yang biasanya membantu make up hingga memimpin acara tradisional Midodareni. Sepanjang film, gue sendiri seperti diajari mengenai filosofi seorang Paes, dan pentingnya peran Paes di era modern ini.



Cara bercerita film ini sangat enak untuk diikuti, dan cenderung menghangatkan hati. Apalagi dengan pengambilan gambar di akhir film yang pastinya akan mengiris hati siapapun yang menontonnya. Penampilan Tutie Kirana sebagai satu-satunya Paes yang tersisa di pulau Jawa jelas harus diacungi jempol, meski masih jauh dari About A Woman (2014). Oom Tio Pakusodewo juga tampil meyakinkan, sementara Arifin Putra masih tampil di zona nyamannya. Satu hal yang dilematis buat gue adalah Atiqah Hasiholan yang memang tidak tampil jelek, tapi juga tetap ada yang kurang.

Tipikal film seperti ini mau tidak mau harus disetir dan dibawa sendiri oleh karakter utama, artinya penampilan aktingnya harus kuat dan mampu mempengaruhi jalan cerita dan atmosfer film. Hal ini mungkin yang masih belum bisa dibawakan oleh seorang Atiqah Hasiholan. Sesederhana tatapan mata yang buat gue masih belum meyakinkan bahwa dirinya benar-benar pasrah sekaligus sakit hati. Terutama adegan di akhir film yang sebenarnya sangat potensial untuk membuat penonton benar-benar merasakan rasa pasrah, yang menjadi pesan makna utama dalam film ini.






Indonesia | 2019 | Drama | 102 menit | Scope Aspect Ratio 2.39 : 1

- sobekan tiket bioskop tanggal 1 April 2019 -

Rating Sobekan Tiket Bioskop:

----------------------------------------------------------
review film mantan manten
review mantan manten
mantan manten movie review
mantan manten film review
resensi film mantan manten
resensi mantan manten
ulasan mantan manten
ulasan film mantan manten
sinopsis film mantan manten
sinopsis mantan manten
cerita mantan manten
jalan cerita mantan manten

Komentar