Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2019

Dragon Ball Super: Broly - Review

Gambar
"Buat gue yang nggak ngikutin Dragon Ball sama sekali, ini adalah film yang enjoyable dan seru pol!" Gue bukan fans Dragon Ball, yang nggak pernah baca komiknya maupun ngikutin serialnya sampai ke film layar lebarnya. Yang gue tahu ya cuma Goku, Bejita - yang ternyata ditulis Vegeta - dan jurus Kamehame lewat masa kecil gue yang bahagia bersama teman-teman gue. Satu-satunya film Dragon Ball versi film panjang yang gue tonton adalah Dragon Ball: The Magic Begins (1991) versi mandarin. Di mana lewat film itu gue jadi tahu soal 7 bola naga yang kalau dikumpulkan bisa manggil naga raksasa yang bisa mengabulkan permintaan. Nah luar biasanya dengan pengetahuan gue soal Dragon Ball yang sangat mendasar itu, gue bisa enjoy banget nonton Dragon Ball Super: Broly ini. Setelah bumi kembali damai, muncul seorang Saiya baru dengan kekuatan yang melebihi siapapun. Goku dan Vegeta pun harus bertarung mati-matian melawan Broly, yang ternyata dimanfaatkan oleh ayahnya yang bekerja sam...

Happy Death Day 2U - Review

Gambar
"Sekuel yang jauh lebih baik dari film pertamanya, dengan bungkusan genre yang jauh berbeda dan sangat menyenangkan untuk ditonton!" " Ini kan film baru 1-2 tahun lalu, kenapa udah ada aja sekuelnya sekarang ", begitu pikir gue pas liat trailer film ini. Apalagi film pertamanya yang begitu aja di tengah deretan film dengan tema time loop . Dengan ekspektasi serendah-rendahnya, ternyata gue keluar bioskop dengan kepuasan setinggi-tingginya. Happy Death Day 2U is total fun to watch! Setelah berhasil menutup putaran waktu di Happy Death Day (2017), ternyata tidak lama bagi Tree untuk kembali terjebak di putaran waktu. Apalagi kali ini seorang temannya juga terjebak di putaran waktu sampai dirinya dibunuh oleh orang bertopeng bayi. Tetapi kali ini, Tree menyadari bahwa mati berkali-kali di putaran waktu jauh lebih mudah dibandingkan konsekuensi yang ada di depannya.

The Lego Movie 2 - Review

Gambar
"Sekuel yang konsisten mempertahankan visual yang realistis dan makna yang sangat baik untuk anak-anak dan dewasa" Everything's not awesome / But that doesn't mean that it's hopeless and bleak / Everything's not awesome / but in my heart I believe .  Penggalan lagu "lanjutan" dari Everything is Awesome yang sempat stuck di kepala banyak orang sejak film The Lego Movie (2013) ini cukup menggambarkan sekuelnya dengan sangat baik. Gue sangat suka film pertamanya karena bukan hanya film itu jadi pintu gerbang gue untuk kembali main LEGO, tetapi juga meaning -nya yang sangat kena di dua generasi sekaligus. Antisipasi gue akan sekuelnya kan berbuah hasil, karena ternyata The Lego Movie 2 juga sama menyimpan pesan makna yang sama dalamnya, tetapi dengan tema yang berbeda. Lima tahun semenjak Emmet dan Lucy menyelamatkan Bricksburg dari ancaman President Business dengan lem Kragel-nya, kota mereka menjadi hancur karena serangan bertubi-tubi dari al...

Alita: Battle Angel - Review

Gambar
"Visual yang menakjubkan tetap tidak dapat menutupi kelemahan cara bercerita" Sempat mundur tanggal rilis beberapa kali, akhirnya Alita: Battle Angel tayang di Indonesia 5 Februari 2019. Mungkin produser dan penulis naskah James Cameron menempatkan standar setinggi mungkin di segi CGI, jadi sampai harus menunda beberapa kali agar sesempurna mungkin. Memang efek CGI-nya luar biasa dan detil banget, sampai ke pori-pori karakternya. Efek 3D-nya juga mantap dan terbilang paling baik di antara film-film 3D dua tahun terakhir ini. Alita: Battle Angel ini merupakan adaptasi dari manga yang rilis tahun 90-an, dan film layar lebar bagian pertama ini merupakan adaptasi 4 dari total 9 volume. Bagian pertama versi layar lebar ini bercerita tentang cyborg berusia 300 tahun yang ditemukan oleh Dr. Ido di abad ke-26. Otak manusianya masih utuh, maka Dr. Ido pun memberikan tubuh - dan nama - bagi Alita yang tidak ingat apa dan siapa dirinya di masa lalu. Namun ternyata Alita memiliki...