Aruna dan Lidahnya - Review

"Obrolan meja makan yang sangat natural, kocak, dan ngegemesin sebagai sajian film lokal terbaik di tahun 2018"

Aruna adalah seorang ahli wabah berusia 30-an yang sangat mencintai makanan. Bersahabat dengan Bono yang seorang chef, mereka berdua berniat melakukan petualangan kuliner di Pamekasan, Singkawang, dan Pontianak. Semua itu dilakukan sembari Aruna melakukan perjalanan dinas untuk menginvestigasi kasus flu burung yang terjadi di Indonesia. Namun di tengah perjalanan, seseorang dari masa lalu Aruna pun muncul. Di antara makanan-makanan eksotis Indonesia, segala macam pembicaraan pun mengalir - termasuk masa lalu yang terpendam.

Fix udah, Aruna dan Lidahnya adalah film Indonesia terbaik di tahun ini, menurut versi gue! Sempurna di segala sisinya, film ini bagaikan sajian makanan Indonesia favorit lo yang bisa bikin lo homesick kalau lama tinggal di luar negeri - lengkap dengan es teh manis nan segar! Ceritanya fresh yang lo belum pernah lihat sebelumnya. Surprisingly kocak banget bikin ngakak, dan mampu membuat gue senyum-senyum sendiri sepanjang film. Pilihan soundtracknya yang kebanyakan lagu lawas yang didaur ulang sukses bikin suasana nyaman dan serasa di rumah. Terakhir yang paling cetar adalah penampilan akting yang luar biasa natural dari empat orang ini.

Gue sama sekali gak nyangka ya film ini ternyata kocak dan sukses banget bikin ngakak setiap beberapa menit sekali. Yang bikin luar biasa adalah setiap jokesnya bukan dari adegan sketch yang didesain lucu - seperti film-film komedia lokal akhir-akhir ini. Tetapi setiap leluconnya "hanya" datang dari dialog, ekspresi muka, dan lirikan mata dari empat karakter utama kita. Hal-hal yang bikin kocak ya sebenernya gak jauh dari hal-hal yang kita temui di keseharian kita, mulai dari karir sampai perjodohan. Mungkin yang bikin kocaknya kena adalah gue termasuk dalam target pasar kisah ini yang ngegambarin kehidupan warga urban di usia 30-something.


Soal makanannya, ya udah lah ya bakal salah banget sih kalo lo nonton film ini dengan perut kosong. Cara sinematografinya ngambil gambar mulai dari proses masak sampai penyajiannya sih gong banget bikin ngiler dan perut keroncongan. Fakta-fakta tentangkuliner Indonesia yang eksotis pun berharga banget buat gue yang bukan seorang culinary traveler. Justru dari road trip mereka berempat yang menginspirasi gue untuk nyobain serunya culinary trip di Indonesia. Kalau dibandingin sama Tabula Rasa (2014) yang sama-sama bergerak di genre kuliner, ya cenderung susah selain tanggal rilisnya sama-sama di akhir September tepat 4 tahun lalu. Kalau Tabula Rasa mengulik perbedaan budaya di sekitar makanan, maka Aruna dan Lidahnya lebih fokus ke romansa yang super gemes.

Iya gemes! Gemesnya itu ya datang dari setiap adegan romansa di antara para karakternya. Luar biasanya lagi, gemes-gemes nyebelin ini lagi-lagi hanya datang dari dialog, ekspresi muka, dan lirikan mata! Kalau sudah begini, pujian jelas harus diarahkan pada kekuatan akting dari Dian Sastrowardoyo, Nicholas Saputra, Hannah Al Rashid, dan Oka Antara. Setiap dialog yang ada itu mengalir natural, kaya elo sebagai penonton lagi nguping pembicaraan di meja sebelah di rumah makan Padang. Setiap pilihan kata, bahkan setiap celetukannya itu mengalir effortless dan believable banget. Yang konon dari pengakuan sutradara Edwin, setiap dialognya memang ada sentuhan spontanitas di saat syuting.


Hal terakhir yang gatel banget pengen gue bahas adalah, akhirnya ada film yang bisa menghilangkan image Rangga dan Cinta. Disas dan Nicsap di Aruna dan Lidahnya berperan sebagai Aruna dan Bono yang murni sahabatan tanpa rasa apapun. Dan ya ampun ternyata betapa gemes dan cute-nya mereka kalau mereka sahabatan - yang juga di kehidupan nyata mereka berteman sangat-sangat baik. Jadi, selamat tinggal Cinta dan Rangga!








Indonesia | 2018 | Drama / Romance | 104 mins | Scope Aspect Ratio 2.35 : 1

- sobekan tiket bioskop tanggal 20 September 2018 -

Rating Sobekan Tiket Bioskop:

----------------------------------------------------------
  • review film aruna dan lidahnya
  • review aruna dan lidahnya
  • aruna dan lidahnya movie review
  • aruna dan lidahnya film review
  • resensi film aruna dan lidahnya
  • resensi aruna dan lidahnya
  • ulasan aruna dan lidahnya
  • ulasan film aruna dan lidahnya
  • sinopsis film aruna dan lidahnya
  • sinopsis aruna dan lidahnya
  • cerita aruna dan lidahnya
  • jalan cerita aruna dan lidahnya

Komentar