Ocean's 8 - Review
"Ocean's 8 berhasil memberikan standar tertinggi terhadap female-reboot dengan cita rasa dan hiburan yang tinggi"
Debbie, adik dari Danny Ocean yang baru keluar dari penjara, memiliki rencana jenius untuk merampok kalung super mahal di acara Met Gala. Dibantu oleh rekan setianya, Lou, mereka bedua pun merekrut tim untuk mengeksekusi perampokan yang terbilang mustahil ini. Namun sepanjang persiapan, Debbie Ocean harus memisahkan urusan hati untuk membalas dendam terhadap seseorang yang telah menjebaknya di masa lampau.
This is how the female-reboot should be! Ocean's 8 sangat menegangkan, sangat menghibur, dan sangat mengasyikkan untuk ditonton! Rencana yang disusun oleh Debbie terbilang cukup sederhana dan dapat dengan mudah untuk dimengerti dalam satu kali tontonan. Namun dalam kesederhanaan itu ada ketegangan yang sangat intens, yang akan membuat para penonton duduk dalam gemas melihat apa yang sedang terjadi di layar. Untuk kemudian menertawakannya lewat humor-humornya yang sangat efektif.
Gue sangat menyukai Ocean's Trilogy-nya Steven Soderbergh, yang memiliki kualitas hampir merata dari Eleven, Twelve, dan Thirteen. Sempat ragu akan keputusan Hollywood untuk melakukan female-reboot dari beberapa idenya, apalagi buruknya kualitas Ghosbusters (2016) yang seakan merusak versi orisinalnya. Meski begitu, gue memang menaruh ekspektasi tertinggi terhadap Ocean's 8, dan ternyata ekspektasi itu terbayar dengan sangat baik!
Tidak seperti pendahulunya yang harus gue tonton berulang kali agar bisa benar mengerti rencana Danny dan Rusty, Ocean's 8 memiliki rencana yang cukup sederhana dan tidak berlapis. Saking sederhananya sampai itu semua luput dari mata kita, padahal hal tersebut sangat dekat dengan keseharian kita. Di balik kesederhanaan itu, sutradara dan penulis naskah Gary Ross berhasil menaruh ketegangan yang intens dan efektif. Saking menegangkannya, sampai ketika mereka berhasil melakukannya, para penonton akan bertepuk tangan! Untuk kemudian menyelipkan beberapa humor cerdas yang akan membuat penonton tertawa.
Layaknya trilogi pendahulunya, Ocean's 8 juga diberkahi oleh deretan karakter yang merata kuatnya. Tidak perlu lagi meragukan akting dari Rihanna, karena dia tampil sangat meyakinkan dalam film ini. Yang mau gue acungi jempol adalah penampilan James Corden yang sangat - sangat - menghibur! Tampaknya ini adalah casting yang sempurna untuk James Corden lewat karakter yang dimainkannya, karena setiap kemunculannya dalam layar benar-benar meringankan suasana dan tidak serta-merta tenggelam dalam kekuatan feminisme yang ada pada Debbie dan gengnya. Chemistry antar para karakter ini yang sangat berperan untuk kita menginginkan kisah kelanjutan dari mereka.
USA | 2018 | Crime | 110 mins | Scope Aspect Ratio 2.35 : 1
- sobekan tiket bioskop tanggal 6 Juni 2018 -
----------------------------------------------------------
Debbie, adik dari Danny Ocean yang baru keluar dari penjara, memiliki rencana jenius untuk merampok kalung super mahal di acara Met Gala. Dibantu oleh rekan setianya, Lou, mereka bedua pun merekrut tim untuk mengeksekusi perampokan yang terbilang mustahil ini. Namun sepanjang persiapan, Debbie Ocean harus memisahkan urusan hati untuk membalas dendam terhadap seseorang yang telah menjebaknya di masa lampau.
This is how the female-reboot should be! Ocean's 8 sangat menegangkan, sangat menghibur, dan sangat mengasyikkan untuk ditonton! Rencana yang disusun oleh Debbie terbilang cukup sederhana dan dapat dengan mudah untuk dimengerti dalam satu kali tontonan. Namun dalam kesederhanaan itu ada ketegangan yang sangat intens, yang akan membuat para penonton duduk dalam gemas melihat apa yang sedang terjadi di layar. Untuk kemudian menertawakannya lewat humor-humornya yang sangat efektif.
Gue sangat menyukai Ocean's Trilogy-nya Steven Soderbergh, yang memiliki kualitas hampir merata dari Eleven, Twelve, dan Thirteen. Sempat ragu akan keputusan Hollywood untuk melakukan female-reboot dari beberapa idenya, apalagi buruknya kualitas Ghosbusters (2016) yang seakan merusak versi orisinalnya. Meski begitu, gue memang menaruh ekspektasi tertinggi terhadap Ocean's 8, dan ternyata ekspektasi itu terbayar dengan sangat baik!
Tidak seperti pendahulunya yang harus gue tonton berulang kali agar bisa benar mengerti rencana Danny dan Rusty, Ocean's 8 memiliki rencana yang cukup sederhana dan tidak berlapis. Saking sederhananya sampai itu semua luput dari mata kita, padahal hal tersebut sangat dekat dengan keseharian kita. Di balik kesederhanaan itu, sutradara dan penulis naskah Gary Ross berhasil menaruh ketegangan yang intens dan efektif. Saking menegangkannya, sampai ketika mereka berhasil melakukannya, para penonton akan bertepuk tangan! Untuk kemudian menyelipkan beberapa humor cerdas yang akan membuat penonton tertawa.
Layaknya trilogi pendahulunya, Ocean's 8 juga diberkahi oleh deretan karakter yang merata kuatnya. Tidak perlu lagi meragukan akting dari Rihanna, karena dia tampil sangat meyakinkan dalam film ini. Yang mau gue acungi jempol adalah penampilan James Corden yang sangat - sangat - menghibur! Tampaknya ini adalah casting yang sempurna untuk James Corden lewat karakter yang dimainkannya, karena setiap kemunculannya dalam layar benar-benar meringankan suasana dan tidak serta-merta tenggelam dalam kekuatan feminisme yang ada pada Debbie dan gengnya. Chemistry antar para karakter ini yang sangat berperan untuk kita menginginkan kisah kelanjutan dari mereka.
USA | 2018 | Crime | 110 mins | Scope Aspect Ratio 2.35 : 1
- sobekan tiket bioskop tanggal 6 Juni 2018 -
Rating Sobekan Tiket Bioskop:
----------------------------------------------------------
- review film oceans 8 eight
- review oceans 8 eight
- oceans 8 eight movie review
- oceans 8 eight film review
- resensi film oceans 8 eight
- resensi oceans 8 eight
- ulasan oceans 8 eight
- ulasan film oceans 8 eight
- sinopsis film oceans 8 eight
- sinopsis oceans 8 eight
- cerita oceans 8 eight
- jalan cerita oceans 8 eight
Komentar
Posting Komentar