47 Meters Down
"Shark-attack survival yang terlalu sederhana, namun tetap memberikan efek ketegangan yang berarti"
Dua kakak beradik yang sedang berlibur di Mexico menerima tawaran untuk olahraga ekstrim. Mereka akan menyelam ke kedalaman 5 meter di dalam sebuah kandang, untuk dapat menikmati hiu putih yang berenang di sekeliling mereka. Namun derek yang menahan kandang tersebut rusak, sehingga mereka berdua terjun bebas ke dasar laut dengan kedalaman 47 meter. Dengan oksigen yang hanya cukup kurang dari satu jam, mereka harus bertahan hidup sampai pertolongan datang.
Satu lagi film shark-attack yang menambah koleksi setelah The Shallows (2016) kemarin. Kali ini dengan premis yang unik dan memang logis, meski terkesan terlalu cheesy. Jualan utama film ini memang kondisi ketegangan yang dibuat di dasar laut dengan tipisnya oksigen dan hiu-hiu yang mengintai mereka. Untuk hal ini, 47 Meters Down jelas sukses memberikan ketegangan yang berarti. Terjebak di bawah laut dengan oksigen yang terbatas sangat berhasil memberi kesan claustrophobic kepada penonton yang jadi ikut sesekali menahan nafas.
Perlu diketahui bahwa film tipikal seperti ini dibuat dengan budget seminimal mungkin, sehingga efek CGI hiu yang kurang rapi harus dimaklumi. Setiap kemunculan hiu yang bak setan Insidious pun memang terkesan terlalu cheesy dan jauh dari mengagetkan lantaran hanya mengandalkan sound effect bervolume keras. Tetapi kondisi psikologis dua kakak beradik yang panik ini yang sukses menularkan ketegangannya pada penonton. Penampilan Mandy Moore yang akhirnya kembali bermain di layar lebar memang meyakinkan sebagai seseorang yang tidak berpengalaman dalam scuba diving dan panik maksimal di dasar laut. Duetnya dengan Claire Holt yang memerankan karakter yang terbiasa melakukan olahraga ekstrim juga jadi apik lantaran menjadi penyeimbang yang baik.
Di tengah film memang terkesan repetitif dengan adegan-adegan menegangkan yang sebelas-duabelas dengan adegan sebelumnya. Tapi beruntungnya ketegangan yang repetitif di tengah film tersebut dibayar dengan sangat baik oleh pilihan ending-nya. Pilihan ending yang setipe dengan The Descent (2005) yang akan membuat anda mengutarakan what-the-fuck tetapi kemudian ditambahkan closure yang memuaskan. Pada akhirnya 47 Meters Down adalah film shark-attack survival yang tidak secantik The Shallows dengan jalan cerita yang terkesan terlalu dipanjang-panjangkan demi memenuhi durasi, tetapi terselamatkan dengan baik oleh pilihan ending-nya.
USA | 2017 | Thriller | 90 mins | Scope Aspect Ratio 2.35 : 1
Rating?
7 dari 10
- sobekan tiket bioskop tanggal 18 Juni 2017 -
----------------------------------------------------------
Dua kakak beradik yang sedang berlibur di Mexico menerima tawaran untuk olahraga ekstrim. Mereka akan menyelam ke kedalaman 5 meter di dalam sebuah kandang, untuk dapat menikmati hiu putih yang berenang di sekeliling mereka. Namun derek yang menahan kandang tersebut rusak, sehingga mereka berdua terjun bebas ke dasar laut dengan kedalaman 47 meter. Dengan oksigen yang hanya cukup kurang dari satu jam, mereka harus bertahan hidup sampai pertolongan datang.
Satu lagi film shark-attack yang menambah koleksi setelah The Shallows (2016) kemarin. Kali ini dengan premis yang unik dan memang logis, meski terkesan terlalu cheesy. Jualan utama film ini memang kondisi ketegangan yang dibuat di dasar laut dengan tipisnya oksigen dan hiu-hiu yang mengintai mereka. Untuk hal ini, 47 Meters Down jelas sukses memberikan ketegangan yang berarti. Terjebak di bawah laut dengan oksigen yang terbatas sangat berhasil memberi kesan claustrophobic kepada penonton yang jadi ikut sesekali menahan nafas.
Perlu diketahui bahwa film tipikal seperti ini dibuat dengan budget seminimal mungkin, sehingga efek CGI hiu yang kurang rapi harus dimaklumi. Setiap kemunculan hiu yang bak setan Insidious pun memang terkesan terlalu cheesy dan jauh dari mengagetkan lantaran hanya mengandalkan sound effect bervolume keras. Tetapi kondisi psikologis dua kakak beradik yang panik ini yang sukses menularkan ketegangannya pada penonton. Penampilan Mandy Moore yang akhirnya kembali bermain di layar lebar memang meyakinkan sebagai seseorang yang tidak berpengalaman dalam scuba diving dan panik maksimal di dasar laut. Duetnya dengan Claire Holt yang memerankan karakter yang terbiasa melakukan olahraga ekstrim juga jadi apik lantaran menjadi penyeimbang yang baik.
Di tengah film memang terkesan repetitif dengan adegan-adegan menegangkan yang sebelas-duabelas dengan adegan sebelumnya. Tapi beruntungnya ketegangan yang repetitif di tengah film tersebut dibayar dengan sangat baik oleh pilihan ending-nya. Pilihan ending yang setipe dengan The Descent (2005) yang akan membuat anda mengutarakan what-the-fuck tetapi kemudian ditambahkan closure yang memuaskan. Pada akhirnya 47 Meters Down adalah film shark-attack survival yang tidak secantik The Shallows dengan jalan cerita yang terkesan terlalu dipanjang-panjangkan demi memenuhi durasi, tetapi terselamatkan dengan baik oleh pilihan ending-nya.
USA | 2017 | Thriller | 90 mins | Scope Aspect Ratio 2.35 : 1
Rating?
7 dari 10
- sobekan tiket bioskop tanggal 18 Juni 2017 -
----------------------------------------------------------
- review film 47 meters down
- review 47 meters down
- 47 meters down movie review
- resensi film 47 meters down
- resensi 47 meters down
- ulasan 47 meters down
- ulasan film 47 meters down
- sinopsis film 47 meters down
- sinopsis 47 meters down
- cerita 47 meters down
- jalan cerita 47 meters down
Yah, spoiler deh..
BalasHapusspoiler di bagian mana ya?
Hapus