The Internship
"Film komedi berlatar Googleplex ini memang menghibur, namun cukup mudah ditebak kemana arahnya"
Billy (Vince Vaughn) dan Nick (Owen Wilson) adalah partner kerja salesman yang karirnya harus berhenti karena tergerus oleh dunia digital. Berusaha keras mencari pekerjaan lain yang cocok dengan pengalaman yang dimiliki, mereka mencoba suatu hal yang gila; melamar sebagai tenaga magang di perusahaan teknologi Google. Mereka yang berasal dari generasi 80-an tidak hanya mencoba beradaptasi dengan dunia modern dengan anak-anak yang jenius dan dekat dengan teknologi. Tetapi mereka juga harus berusaha keras dalam program magang tersebut agar mendapatkan pekerjaan tetap dan bersaing di tengah ratusan anak jenius yang mati-matian untuk menjadi yang terbaik.
Terlepas dari apakah film ini merupakan penempatan iklan yang super-obvious dari Google, ini adalah film komedi yang membawa tema bagaimana perbedaan generasi yang besar di era 1980-an dengan generasi yang besar di era 2000-an. Perbedaan kebiasaan dan kultur ini terlihat jelas dari frekuensi penggunaan teknologi, hingga pilihan film dan lagu dari dua generasi yang tumbuh di era yang berbeda ini. Mulai dari Ironic-nya Alanis Morissette hingga penggunaan smartphone yang berlebihan. Jelas film ini adalah film yang sangat tepat untuk menyindir generasi muda yang kecanduan teknologi yang kini semudah membalikkan telapak tangan.
Duet Owen Wilson dengan Vince Vaughn dalam film ini seakan sekuel dari Wedding Crashers (2005). Mereka berdua memang tampil kocak dalam satu layar. Belum lagi bagaimana film ini membuat berbagai parodi tanpa henti mengenai orang-orang yang gape teknologi atau mereka yang bekerja di bidang teknologi. Celetukan-celetukan dua karakter utama ini memang kocak dan tepat sasaran.
Namun sayang, karakter salesman mereka yang membuat mereka menjadi jago berkata-kata bullsh*t cukup mengganggu gue. Tidak hanya sekali, tetapi cukup sering banyak adegan yang diisi oleh kata-kata tanpa makna - baik disengaja dalam adegan tersebut maupun tidak - tidak hanya mengganggu karakter lawan mereka saja tetapi juga gue.
Film ini memang adalah sebuah film komedi yang stereotype sekali, dalam artian akhir dari cerita sudah dapat ditebak sejak awal film. Berbagai halangan dan rintangan yang ada di tengah jalan pun predictable dan sudah pasti para jagoan kita ini dapat melewatinya. Meski cukup menarik untuk melihat bagaimana dinamika penyelesaian setiap masalah yang ada. Selain itu, berbagai teknologi yang ada di Googleplex di California ini juga menjadi salah satu daya tarik dalam film ini.
USA | 2013 | Comedy | 119 min | Aspect Ratio 2.35 : 1
Scene During Credits? YA
Scene After Credits? TIDAK
Rating?
6 dari 10
- sobekan tiket bioskop tanggal 13 September 2013 -
Billy (Vince Vaughn) dan Nick (Owen Wilson) adalah partner kerja salesman yang karirnya harus berhenti karena tergerus oleh dunia digital. Berusaha keras mencari pekerjaan lain yang cocok dengan pengalaman yang dimiliki, mereka mencoba suatu hal yang gila; melamar sebagai tenaga magang di perusahaan teknologi Google. Mereka yang berasal dari generasi 80-an tidak hanya mencoba beradaptasi dengan dunia modern dengan anak-anak yang jenius dan dekat dengan teknologi. Tetapi mereka juga harus berusaha keras dalam program magang tersebut agar mendapatkan pekerjaan tetap dan bersaing di tengah ratusan anak jenius yang mati-matian untuk menjadi yang terbaik.
Terlepas dari apakah film ini merupakan penempatan iklan yang super-obvious dari Google, ini adalah film komedi yang membawa tema bagaimana perbedaan generasi yang besar di era 1980-an dengan generasi yang besar di era 2000-an. Perbedaan kebiasaan dan kultur ini terlihat jelas dari frekuensi penggunaan teknologi, hingga pilihan film dan lagu dari dua generasi yang tumbuh di era yang berbeda ini. Mulai dari Ironic-nya Alanis Morissette hingga penggunaan smartphone yang berlebihan. Jelas film ini adalah film yang sangat tepat untuk menyindir generasi muda yang kecanduan teknologi yang kini semudah membalikkan telapak tangan.
Duet Owen Wilson dengan Vince Vaughn dalam film ini seakan sekuel dari Wedding Crashers (2005). Mereka berdua memang tampil kocak dalam satu layar. Belum lagi bagaimana film ini membuat berbagai parodi tanpa henti mengenai orang-orang yang gape teknologi atau mereka yang bekerja di bidang teknologi. Celetukan-celetukan dua karakter utama ini memang kocak dan tepat sasaran.
Namun sayang, karakter salesman mereka yang membuat mereka menjadi jago berkata-kata bullsh*t cukup mengganggu gue. Tidak hanya sekali, tetapi cukup sering banyak adegan yang diisi oleh kata-kata tanpa makna - baik disengaja dalam adegan tersebut maupun tidak - tidak hanya mengganggu karakter lawan mereka saja tetapi juga gue.
Film ini memang adalah sebuah film komedi yang stereotype sekali, dalam artian akhir dari cerita sudah dapat ditebak sejak awal film. Berbagai halangan dan rintangan yang ada di tengah jalan pun predictable dan sudah pasti para jagoan kita ini dapat melewatinya. Meski cukup menarik untuk melihat bagaimana dinamika penyelesaian setiap masalah yang ada. Selain itu, berbagai teknologi yang ada di Googleplex di California ini juga menjadi salah satu daya tarik dalam film ini.
USA | 2013 | Comedy | 119 min | Aspect Ratio 2.35 : 1
Scene During Credits? YA
Scene After Credits? TIDAK
Rating?
6 dari 10
- sobekan tiket bioskop tanggal 13 September 2013 -
Komentar
Posting Komentar