Battleship
Sudah ada banyak film yang bercerita tentang penyerangan alien ke bumi dengan mengambil beragam sudut pandang. Ada juga beberapa film yang mengambil sudut pandang tentara. Kali ini, ada sebuah film yang mengangkat kisah para tentara Angkatan Laut dalam menghadapi serbuan alien yang datang tiba-tiba, Battleship.
Usaha manusia dalam mengirimkan sinyal super kuat ke luar angkasa untuk mencoba membangun komunikasi dengan siapapun - atau apapun - diluar sana ternyata membuahkan hasil. Pada sebuah latihan perang Angkatan Laut internasional, pesawat-pesawat asing dari luar angkasa memasuki lautan Pasifik di dekat kepulauan Hawaii. Kejadian yang pararel dengan peristiwa Columbus menemukan benua Amerika yang dihuni oleh suku Indian pun terjadi. Perang di laut Pasifik pun tidak terhindarkan.
Film ini jelas melengkapi perbendaharaan Hollywood dalam hal film perang terhadap alien dari tiga macam angkatan bersenjata. Jika Independence Day (1996) menggunakan sudut pandang Angkatan Udara dan Battle: Los Angeles (2011) dengan Angkatan Darat, maka film ini melengkapinya dengan Angkatan Laut. Sepanjang film, penonton benar-benar diberi informasi sebanyak-banyaknya tentang bagaimana kapal-kapal AL berperang menghadapi musuh. Mulai dari istilah-istilah perang yang digunakan, sampai dengan perbedaan mendasar antara kapal battleship dengan kapal destroyer yang dimiliki oleh AL negara manapun.
Sebenarnya, perang di laut itu tidak kalah seru dengan perang di darat maupun di udara. Mungkin terlihat sedikit lamban dibandingkan dengan angkatan bersenjata lainnya, karena banyak yang harus dilakukan sebelum menembakkan rudal dan misil. Namun jelas bahwa perang di laut sangat mengutamakan strategi dan perhitungan yang akurat. Kalau kapal perang destroyer yang lebih modern mungkin sangat terbantu dengan peralatan digital yang ada, yang seru adalah kapal perang battleship yang masih bermesin uap dan peralatannya masih analog.
Sayangnya, entah sutradara atau produser yang bertanggung jawab, mereka memperlakukan film ini layaknya film-film musim panas yang ringan dan sangat ramah terhadap anak kecil. Banyak lelucon-lelucon klise yang sebenarnya tidak perlu berada di layar. Hal ini langsung terlihat di 10 menit pertama film, ketika anda mendengar soundtrack Pink Panther yang mengiringi adegan yang ada di layar. Ternyata, lelucon-lelucon klise itu tidak berhenti sampai disitu. Praktis sampai akhir film, masih banyak adegan-adegan dan dialog-dialog klise yang kurang penting dan over-dramatis, yang mungkin bisa membuat beberapa penonton secara spontan menertawakan hal tersebut. Adegan-adegan ini sangat terasa untuk sengaja memperpanjang durasi film. Belum lagi dengan kepribadian karakter utama kita yang secara sengaja dan jelas dibuat sebagai karakter yang anti-hero, yang tentunya di akhir film akan dijadikan pahlawan penyelamat bumi (rasanya bukan spoiler, ini formula baku film-film aksi musim panas). Masih belum cukup, coba lihat akting para figuran disini yang rasanya sama datarnya dengan akting penyanyi cantik Rihanna.
Padahal film ini memiliki banyak potensi untuk menjadi film "serius" dan menggali banyak serba-serbi tentang Angkatan Laut dan kapal perangnya. Ada beberapa adegan yang memang cukup bagus dalam mengupas strategi perang di laut, terutama adegan yang merupakan penghormatan terhadap permainan papan Battleship di tahun 90-an, yang memang menjadi ide dasar pembuatan film ini. Adegan final battle pun cukup seru untuk dinikmati. Tapi ya mungkin atas nama bisnis, keuntungan, dan target pasar, tentunya akan lebih baik jika film ini dapat dinikmati oleh semua orang dari berbagai kalangan dan usia.
Akhir kata, jika anda memang suka melihat aksi peperangan antar kapal di laut, mungkin cukup bijak untuk sedikit menurunkan harapan anda. Menurut saya, pertempuran antar kapal-kapal modern dalam film ini masih kalah seru oleh pertempuran antara kapal-kapal klasik, terutama duel antara kapal Black Pearl dengan Flying Dutchman.
USA | 2012 | Action/Sci-Fi | 134 mins | Aspect Ratio 2.35 : 1
Rating?
6 dari 10
- sobekan tiket bioskop tertanggal 12 April 2012 -
Usaha manusia dalam mengirimkan sinyal super kuat ke luar angkasa untuk mencoba membangun komunikasi dengan siapapun - atau apapun - diluar sana ternyata membuahkan hasil. Pada sebuah latihan perang Angkatan Laut internasional, pesawat-pesawat asing dari luar angkasa memasuki lautan Pasifik di dekat kepulauan Hawaii. Kejadian yang pararel dengan peristiwa Columbus menemukan benua Amerika yang dihuni oleh suku Indian pun terjadi. Perang di laut Pasifik pun tidak terhindarkan.
Film ini jelas melengkapi perbendaharaan Hollywood dalam hal film perang terhadap alien dari tiga macam angkatan bersenjata. Jika Independence Day (1996) menggunakan sudut pandang Angkatan Udara dan Battle: Los Angeles (2011) dengan Angkatan Darat, maka film ini melengkapinya dengan Angkatan Laut. Sepanjang film, penonton benar-benar diberi informasi sebanyak-banyaknya tentang bagaimana kapal-kapal AL berperang menghadapi musuh. Mulai dari istilah-istilah perang yang digunakan, sampai dengan perbedaan mendasar antara kapal battleship dengan kapal destroyer yang dimiliki oleh AL negara manapun.
gambar diambil dari sini |
Sayangnya, entah sutradara atau produser yang bertanggung jawab, mereka memperlakukan film ini layaknya film-film musim panas yang ringan dan sangat ramah terhadap anak kecil. Banyak lelucon-lelucon klise yang sebenarnya tidak perlu berada di layar. Hal ini langsung terlihat di 10 menit pertama film, ketika anda mendengar soundtrack Pink Panther yang mengiringi adegan yang ada di layar. Ternyata, lelucon-lelucon klise itu tidak berhenti sampai disitu. Praktis sampai akhir film, masih banyak adegan-adegan dan dialog-dialog klise yang kurang penting dan over-dramatis, yang mungkin bisa membuat beberapa penonton secara spontan menertawakan hal tersebut. Adegan-adegan ini sangat terasa untuk sengaja memperpanjang durasi film. Belum lagi dengan kepribadian karakter utama kita yang secara sengaja dan jelas dibuat sebagai karakter yang anti-hero, yang tentunya di akhir film akan dijadikan pahlawan penyelamat bumi (rasanya bukan spoiler, ini formula baku film-film aksi musim panas). Masih belum cukup, coba lihat akting para figuran disini yang rasanya sama datarnya dengan akting penyanyi cantik Rihanna.
gambar diambil dari sini |
Akhir kata, jika anda memang suka melihat aksi peperangan antar kapal di laut, mungkin cukup bijak untuk sedikit menurunkan harapan anda. Menurut saya, pertempuran antar kapal-kapal modern dalam film ini masih kalah seru oleh pertempuran antara kapal-kapal klasik, terutama duel antara kapal Black Pearl dengan Flying Dutchman.
USA | 2012 | Action/Sci-Fi | 134 mins | Aspect Ratio 2.35 : 1
Rating?
6 dari 10
- sobekan tiket bioskop tertanggal 12 April 2012 -
Saya suka lho and filmnya bener2 dahsyat! Film action terkeren tahun ini sampei sekarang...
BalasHapusGue belom nonton filmnya, mo, jadi yang bisa gue komenin, komposisi posternya mirip banget sama The Raid yah: siluet punggung orang pake seragam militer against tall object (kapal dan gedung) :-D
BalasHapusklo kata temen gw ada pesan tersembunyi. dua kapten kapalnya satu org amrik, satu org jepang, lokasinya pearl harbor. coincidence?
BalasHapusakting datar gmana maksud anda... klo aktingnya datar kenapa Rihanna dapet penghargaan best breaktough artist... saya tau anda mencoba profesional tapi saya rasa anda terlalu over dalam mengomentari akting dari para artis...
BalasHapusoverall selain akting saya setuju...