Super 8
Pada musim panas 1979, sekelompok anak kecil yang sedang membuat film pendek tiba-tiba menyakikan kecelakaan kereta api yang terjadi tepat di depan mata mereka. Gerbong-gorbong kereta api yang porak-poranda itu ternyata mengangkut kargo yang sangat berbahaya. "Kargo" yang lepas tersebut pun mengancam kota kecil Lilian, serta membuat angkatan udara AS turun tangan langsung terhadap insiden tersebut. Berniat ingin melanjutkan pembuatan film yang tertunda, Joe dan kawan-kawan malah mencoba mengungkap misteri dibalik kargo kereta api tersebut.
Entah pengaruh yang besar dari produser Steven Spielberg atau memang J.J. Abrams yang menulis naskah film ini banyak memberikan homage kepada film-film klasik Spielberg, yang jelas film ini sangat khas dengan seorang Steven Spielberg. Emosi yang kuat dari antar karakter yang ada, jalan cerita yang bertema kekeluargaan dan persahabatan, sampai pada adegan aksi kejar-kejaran. Apalagi dengan setting film di tahun 70-an, semakin memperkuat atmosfer klasik yang ada dalam film ini. Luar biasanya, J.J. Abrams mampu mengolah semua itu menjadi satu film mengagumkan yang rasanya dapat ditonton oleh berbagai kalangan dan berbagai rentang umur.
Tidak seperti film-film alien kebanyakan, hal yang ditonjolkan dalam film ini adalah jalan cerita dan karakterisasi. Setiap karakter yang ada diperkenalkan lewat layar lebar dan diperkuat seiring alur cerita yang ada. Titik gravitasi utama film ini adalah anak-anak, yang juga menjadi pahlawan penyelamat dalam film ini. Joe Lamb yang baru kehilangan ibunya, Charles yang terobsesi untuk menyelesaikan film pendeknya, Cary yang hobi dengan petasan dan hal-hal yang berbau dengan ledakan, serta Alice yang sulit berhubungan dengan ayahnya yang pemabuk. Jalan cerita dalam film lebih lebih fokus pada bagaimana para karakter ini menghadapi masalah mereka masing-masing. Praktis alien yang ada dalam film ini hanyalah faktor pemicu bagi para jagoan kita untuk menyelesaikan masalah mereka.
J.J. Abrams cukup berhasil untuk menyimpan seperti apa rupa alien yang ada dalam film ini sampai menjelang akhir film. Dalam film-film alien lainnya yang menggunakan trik yang sama, memang trik tersebut cukup berhasil untuk membangun ketegangan serta rasa penasaran penonton terhadap si makhluk asing. Seperti yang telah diutarakan sebelumnya bahwa film ini sedikit banyak mengandung homage terhadap karya-karya klasik Spielberg, ada beberapa adegan yang pararel atau membuat anda teringat pada film Poltergeist (1982), Close Encounter of the Third Kind (1977), dan pastinya E.T. (1982).
gambar diambil dari sini |
Tapi film ini bukan tanpa cacat. Dalam beberapa adegan, J.J. Abrams mengesampingkan logika demi mempermudah alur cerita yang ada. Ada beberapa adegan yang jika diperhatikan lebih lanjut akan terasa aneh dan tidak habis pikir, walaupun adegan itu diperlukan bagaimana pun caranya untuk dapat menyambungkan jalan cerita. Hal-hal inilah yang menjustifikasi film ini menjadi sebuah film yang "Hollywood sekali", dan bisa dimaklumkan ketika kita melihat nama Steven Spielberg yang terpampang di posternya.
gambar diambil dari sini |
Rating?
8 dari 10
- sobekan tiket bioskop tertanggal 25 Oktober 2011 -
Mirip The Goonies juga neh film :)
BalasHapusNatural & Extraordinary menjadi satu di film ini. Great movies i ever watched !
BalasHapus