The Last Airbender
bercerita tentang negara Api, Air, Udara, dan Bumi yang dilanda perang besar setelah negara Api menyerang negara-negara lainnya. kemudian muncul Aang, seorang anak yang memapu mengendalikan empat unsur tersebut mencoba untuk mendamaikan keempat negara ini.
pikiran pertama yang muncul di kepala gue ketika gue menonton sampai pada pertengahan film, "kok pemeran-pemeran di negara Api semuanya orang India yah?". gue meng-counter pikiran tersebut dengan, "ah mungkin karena Shyamalan sendiri orang India". kemudian setelah menonton, gue menemukan berbagai artikel yang membahas bahwa banyak pihak yang menganggap film ini terdapat unsur diskriminasi ras yang sangat menonjol. tidak hanya pemeran-pemeran di negara Api, tapi pemeran-pemeran di negara Air semuanya berkulit putih alias orang-orang dari ras Kaukasia. lalu di salah satu artikel membandingkan para pemeran di film tersebut dengan pemeran di film kartun aslinya dimana diperankan dengan sebaliknya; negara Api diperankan orang kulit putih dan negara Air diperankan orang kulit berwarna.
oke, mari kita sambungkan film ini dengan produser, penulis, dan sutradaranya; M. Night Shyamalan. oh ya semenjak The Sixth Sense dan Unbreakable, gue mengikuti setiap filmnya (Signs, The Village, Lady In The Water) bahkan sampai yang terakhir, The Happening. dalam enam film ini, Shyamalan masih mempertahankan berbagai ciri khasnya (shot refleksi, shot gorden, dll). tapi di film terbarunya ini, semua ciri khas tersebut tidak muncul, walaupun di akhir film ending credit diawali dengan "produced, written, and directed by M. Night Shyamalan". gue sebagai pengikut sejati Shyamalan cukup kecewa, apalagi dengan ekspektasi tinggi yang gue berikan sebelum gue menonton film ini, ditambah lagi dengan berbagai pelecehan logika yang terjadi di dalam jalan cerita. sedianya film-film dia yang berbau misteri dan bersifat thrilling, hilang semua dalam film ini. banyak orang bilang bahwa kemunduran karier Shyamalan sudah terlihat pada film Lady In The Water dan di justifikasi oleh munculnya The Happening. tapi rasanya film tentang anak botak yang bisa mengendalikan empat unsur alam ini adalah akhir dari ide dan imajinasi dari Shyamalan. ceritanya saja bukan ide asli dia, bukan?

untuk bukan penggemar Shyamalan, jangan taruh ekspetasi tinggi dan nikmati saja efek visualnya.
untuk penggemar Avatar, siap-siap terpukau oleh efek visualnya dan melihat bagaimana para karakter ini mengendalikan air, api, dan angin dalam bentuk nyata (bukan kartun/animasi).
rating?
6 of 10
NB: artikel tentang kontroversi ras pada casting film ini baca di www.racebending.com
hahaha tx God, gue penggemar Avatar :)
BalasHapusbut, I love Shymalan too
Oh, ternyata sengaja yah yang orang putihnya dijadiin tokoh protagonis padahal harusnya jadi antagonis klo ngikutin kartunnya. Klo menurut gw sih filmnya lumayan tapi yang agak aneh sih pas adegan berantem di desa, kurang greget banget! Yang lebih nyebelinnya 3Dnya itu jelek banget! Emang mau nyari untung banget deh dibikin 3D. Untung cerita dan efeknya masih lumayan jadi ga nyesel bangetlah nonton ini di bioskop.
BalasHapus