I, the Executioner - Review
Gue suka banget sama Veteran (2016), kayaknya film ini juga yang menumbuhkan rasa kepercayaan gue akan film-film aksi asal Korea Selatan. Delapan tahun kemudian ternyata ada sekuelnya yang berjudul I, the Executioner . Meski sekuel langsung, tapi bisa dibilang ini film yang berdiri sendiri. Kalau belum nonton film pertamanya, dijamin akan tetap bisa menikmati film keduanya ini. Kalau film pertamanya bercerita tentang polisi yang terpaksa harus menggunakan cara-cara kasar untuk menangkap penjahat, maka film kedua ini membahas hal yang sama tapi di spektrum sebaliknya. Tepatnya, cara-cara kasar ini sampai batasan mana? Apakah sampai membunuh penjahat yang bebas karena sistem pengadilan? Dilema moral ini yang dieksplorasi dengan baik lewat representasi karakter yang ada di layar. Film ini masih mengangkat ciri khas film aksi Korea Selatan; adegan aksi adu jotos dan kejar-kejaran dengan kisah drama yang melekat. Jadi memang nggak hanya adu fisik dan kejar-kejar, tapi juga diperkuat dengan...