The Creator - Review
Perlu diketahui, latar belakang Gareth Edwards memang berasal dari divisi efek visual. Maka nggak heran kalau di setiap karyanya, efek visualnya selalu rapi dan sangat meyakinkan. Tidak terkecuali The Creator ini, yang saking rapi dan mulusnya, penonton benar-benar percaya dunia di tahun 2065 yang penuh dengan cyborg atau simulant. Oya gue suka banget gambaran teknologi tinggi di tengah sawah dan pegunungan yang hijau. Benar-benar jadi gambaran yang bertolak-belakang, tapi tetap indah. Mirip sekali dengan adegan akhir film Rogue One yang perang di garis pantai.
Ceritanya sendiri gue suka banget. Kapan lagi ada film yang menjadikan AS sebagai tokoh antagonis? Gue selalu suka metafora "manusia lebih kejam dari ..." di mana titik-titiknya bisa diisi dengan hantu atau setan atau robot atau AI. Nah The Creator juga berangkat dari hal yang sama, bahwa ternyata AI yang lebih punya etika dan moral ketimbang manusia. Bahkan AI lebih beragama dari manusia?? Meski The Creator bukan yang pertama di genre scifi yang mengambil angle tersebut. Tapi rilis di tahun 2023 di mana kehadiran AI sudah mulai dirasakan di antara kita, kisah ini jadi semakin relevan.
Kisah scifi ini juga dibawakan dengan gaya road trip dengan satu karakter dewasa menemani satu karakter anak-anak. Tipikal dua karakter yang lagi bergerak dari satu tempat ke tempat lain ini memang bukan hal yang baru sebagai penggerak plot. Tapi lewat jalinan kisah fiksi ilmiah, apalagi ditambah dengan pertanyaan-pertanyaan filosofis, tentu jadi tambahan bumbu yang sangat menarik.
- sobekan tiket bioskop tanggal 30 September 2023 -
----------------------------------------------------------
review film the creator
review the creator
the creator movie review
the creator film review
resensi film the creator
resensi the creator
ulasan the creator
ulasan film the creator
sinopsis film the creator
sinopsis the creator
cerita the creator
jalan cerita the creator
Komentar
Posting Komentar