Mindhunter - Season 1 Review
How do we get a head of crazy, if we don't know how crazy thinks |
Terdengar membosankan? Tidak dengan nama David Fincher sebagai produser sekaligus sutradara untuk dua episode awal dan dua episode akhir. Di serial ini, perfeksionis seorang David Fincher dalam menyajikan visual yang ciamik jelas terasa. Mulai dari penempatan kamera hingga pergerakannya yang mengikuti karakter, seakan membajak mata dan telinga. Bisa dibilang, ini adalah serial dengan ambisi visual yang sinematik. Menangani film serial yang biasanya ditayangkan di layar televisi - atau laptop - tetapi dengan teknik visual yang biasanya diterapkan di layar lebar adalah hal yang spesial. Untuk hal yang satu ini, Mindhunter jelas juara. Sisi visual ini efektif dalam mengimbangi konten film yang cenderung lebih banyak eksposisi pertukaran dialog di antara para karakternya.
Dengan konten rasa penelitian, ternyata kasus-kasus yang digambarkan dalam serial ini adalah kasus-kasus nyata. Serial memang dibuat berdasarkan buku non-fiksi berjudul Mind Hunter: Inside the FBI's Elite Serial Crime Unit, yang menggambarkan proses terbentuknya unit paling elit dalam FBI; Behavioral Analysis Unit. Seberapa jauh serial ini setia pada bukunya memang hanya bisa dibandingkan oleh pembaca bukunya, tetapi setidaknya salah satu subjek wawancaranya, Ed Kemper, benar nyata dan lengkap hingga detil kriminalnya. Penelitian terhadap psikologis Ed Kemper bisa dibilang sebagai inisiasi atas terbentuknya unit elit tersebut - setidaknya menurut serial ini. Sebagai gambaran besar, pembunuh berantai yang diberi label necrofilia ini ditangkap karena membunuh 8 wanita (termasuk ibunya) dan bercinta dengan potongan kepala mayatnya pada tahun 1973.
Psychopaths are convinced that there's nothing wrong with them,
so these men are virtually impossible to study.
That you have found a way in near perfect laboratory conditions,
that's what makes this so exciting and potentially, so far-reaching.
Mindhunter mendapatkan perhatian penuh gue dalam gaya berceritanya; lamban namun mendetil. Ini adalah tipikal serial yang sangat lambat atau slow-burn. Anda memang harus bersabar dalam menyelesaikan setiap episodenya yang berdurasi kurang lebih 50 menit. Tidak ada adegan aksi atau hal-hal menegangkan yang mengancam nyawa para karakternya. Ingat, jualan utama film ini adalah sesi wawancara dengan para narapidana kelas berat. Jadi, kekuatan utamanya adalah dialog dan pilihan diksinya yang sangat menggoda untuk dideduksi dan dibahas lebih lanjut.
Selain itu, serial ini juga menyajikan kisah sampingan dari para karakter utamanya dengan orang-orang terdekatnya. Semua ini diceritakan dengan perlahan dan sabar. Hal ini yang menjadikan Mindhunter sebagai serial yang spesial, karena perkembangan karakternya diceritakan dengan sangat detil dan rapi. Kisahnya pun sangat sederhana dan dekat dengan kehidupan sehari-hari, jadi apa yang dialami oleh masing-masing dari mereka sangat bisa dipahami dan cukup representatif. Hook yang menggantung di akhir setiap episode tak pernah absen, yang membuat gue pasrah untuk lanjut menonton episode berikutnya saat itu juga. Binge-watching is highly irresistible.
Yang menarik adalah tiga karakter utama ini diperkenalkan tidak sekaligus dalam satu episode. Agen Holden Ford baru bertemu dengan partnernya Agen Bill Tench di Episode 2. Sedangkan Dr. Wendy Carr sebagai pakar psikologis yang melengkapi kemampuan dari para agen FBI ini baru bergabung di Episode 3. Ini yang membuat gue maraton di tiga episode awal karena begitu penasaran dengan penokohan yang ada. Setelah memiliki pondasi karakter yang sangat ciamik, maraton tiga episode selanjutnya pun bertema penelitian yang sedalam-dalamnya terhadap beberapa subjek narapidana dalam Episode 4 sampai Episode 6. Selanjutnya gue hanya sanggup maraton dua episode karena dibutuhkan waktu lebih untuk menyelaminya. Episode 7 dan 8 lebih berkisah tentang mereka yang ingin merekrut tambahan orang, untuk kemudian Episode 9 dan 10 adalah klimaks yang sangat menggigit lewat aplikasi hasil penelitian mereka yang terbilang kelewat prematur.
Memang serial ini akan dapat dengan mudah merebut hati mereka yang belajar psikologi di perkuliahan. Tema criminal profiling dan forensic psychology sangat kental dan penuh dengan jargon-jargon yang terdengar seksi. Apalagi menariknya, serial ini seakan menceritakan awal mula munculnya jargon "serial killer" atau "stressor", yang notabene merupakan jargon yang sangat familiar di era sekarang ini. Mindhunter juga menggambarkan bagaimana di tahun 1970-an, ilmu psikologi belum banyak diterima oleh masyarakat - termasuk institusi FBI. Jadi bisa dibayangkan perjuangan para agen dalam Behavioral Science Unit ini melaksanakan penelitiannya sambil dibayang-bayangi tuntutan atasan dan donatur.
Rating:
----------------------------------------------------------
- review film serial series mindhunter
- review serial series mindhunter
- serial series mindhunter movie review
- serial series mindhunter film review
- resensi film serial series mindhunter
- resensi serial series mindhunter
- ulasan serial series mindhunter
- ulasan film serial series mindhunter
- sinopsis film serial series mindhunter
- sinopsis serial series mindhunter
- cerita serial series mindhunter
- jalan cerita serial series mindhunter
Marathon 10 episode dalam 24 jam dan baru kelar. Worth it bgt sih dengan semua konten di mindhunter ini. Penggambaran profiling yg masih mentah di tahun 70-an itu tapi original dan apik ternyata. And potongan2 scene misterius kriminal di tiap awal episode kirain akan di bahas di season ini, tp malah gantung. Seriously looking forward for season 2. Anyway, review nya excellent!
BalasHapusWah senengnya ada yang setuju kalo series ini keren! Thanks for reading!
HapusBaru nonton minggu kemaren,dan setuju banget ama yang agan review. Top dah
HapusBukan series yg penuh darah dan action, tapi secara personal saya suka banget sama series ini. Gatau deh.. saya selalu penasaran dengan perkembangan penelitian Holden, Bill, dan Carr.
BalasHapus