Furiosa: A Mad Max Saga - Review
Butuh 9 tahun baru sutradara/penulis naskah George Miller untuk melanjutkan kisah Mad Max. Konon kisah Furiosa ini naskahnya sudah selesai sebelum syuting Mad Max: Fury Road (2015) karena butuh latar belakang karakter Imperator Furiosa. Sulit pula untuk menyaingi kemewahan aksi kebut-kebutan dari Fury Road, maka George Miller mengambil jalan lain dalam Furiosa. Bukan lagi aksi kebut-kebutkan melainkan film bertema balas dendam. Satu hal yang perlu diingat jelas adalah Furiosa bukanlah Mad Max, meski pastinya setiap orang punya ekspektasi tersebut termasuk gue. Maka gue yang tadinya mengharapkan akan menonton adegan aksi panjang dan kebut-kebutan ala Fury Road harus kecewa berat. Furiosa memang menyajikan itu tapi dalam porsi yang jauh lebih sedikit. Porsinya lebih banyak ke arah pendalaman karakter Furiosa yang menyimpan dendam sedalam lautan terhadap antagonis utama; Dementus. Nyaris dua setengah jam penonton diajak untuk melihat betapa pahitnya hidup Furiosa mulai dari masa kecil hin...