Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2018

Tully - Review

Gambar
"Kisah selebrasi rutinitas hidup orang dewasa yang tak segan-segan meremukkan hati penontonnya" Marlo adalah seorang ibu dari tiga anak, yang waktu dan energinya tersita mengurus ketiga anaknya, termasuk seorang bayi yang baru lahir dan anak laki-lakinya dengan sindrom autisme. Sang suami bekerja demi menafkahi keluarga, Marlo mau tidak mau harus menggunakan bantuan babysitter malam yang datang di malam hari untuk mengurus bayi agar Marlo bisa tidur nyenyak. Namun ternyata Tully, si babysitter, tidak hanya mengurus si bayi tetapi juga mengurus Marlo. Tully akan dengan mudah merebut - serta meremukkan hati - setiap orang, khususnya para ibu yang pastinya pernah mengalami periode yang dialami oleh Marlo. Kisahnya sangat sederhana dan dekat dengan keseharian, tetapi sangat dalam dan menyentuh. Film Tully jelas adalah sebuah selebrasi terhadap rutinitas hidup dewasa, yang penuh suka dan duka dalam merawat setiap anggota keluarga.

Solo: A Star Wars Story - Review

Gambar
"Penuh dengan referensi yang sangat menghibur para fans Star Wars, tetapi juga nyaman dinikmati bagi penonton pendatang baru" Sebelum terjebak dalam perang antara Rebel dengan Empire, Han Solo pada masa mudanya adalah seorang pencuri kelas kakap untuk bertahan hidup di galaksi yang kejam. Kisahnya dimulai ketika Han Solo berhasil kabur dari planet Correlia yang ditindas oleh penguasa bengis. Kemudian Han bergabung dengan tim kecil Tobias Beckett yang bertahan hidup dengan mengerjakan misi mencuri bahan bakal termahal di galaksi; coaxium. Pada masa-masa itulah Han bertemu dengan ko-pilot sekaligus sahabatnya Chewbacca serta kapten Lando Calrissian. Solo: A Star Wars Story adalah film yang sangat menyenangkan untuk ditonton. Setiap pekerjaan dan petualangan dari Han Solo dan teman-temannya tidak hanya seru dan menegangkan, tetapi juga memiliki tempo yang cepat dan cenderung tidak memberikan kesempatan pada penonton untuk bernafas. Berhubung ini adalah origin story dari s...

Deadpool 2 - Review

Gambar
"Sekuel yang lebih baik daripada film pertamanya, meski dengan selera humor yang cocok-cocokan dengan penonton Indonesia" Kali ini Wade Wilson atau Deadpool harus berhadapan dengan Cable, seseorang misterius dari masa depan yang ingin membunuh seorang anak mutan. Bersama tim X-Force yang dibentuknya, Deadpool harus menyelamatkan anak tersebut yang tidak hanya menjadi incaran Cable tetapi juga pemerintah AS. Deadpool 2 jelas tampil lebih baik daripada yang pertama. Semua ini berkat kisah yang memiliki twist menyentuh hati di akhir film, yang langsung mengubah citra kisah pahlawan super yang tidak melulu terjebak dalam hitam-putih kebaikan dan kejahatan. Selain itu, tentu saja masih dengan rentetan lelucon yang menggelikan, meski kebanyakan lelucon berhubungan dengan pop culture references sehingga wajar saja kita yang di Indonesia ini tidak mengerti satu-dua bit. Beruntung sekuel kali ini memilih pilihan akhir film yang seperti itu, yang langsung membuat gue membe...