Sobekan Tiket Bioskop

"Bond 24 yang kembali bernuansa klasik, dengan deretan aksi yang menegangkan dan menghibur" Beberapa saat setelah kejadian Skyfall, James Bond menyelidiki seseorang yang berhubungan dengan M. Ternyata penyelidikannya membawanya kepada suatu organisasi bayangan yang dikenal dengan Spectre. Tidak mendapat dukungan penuh dari MI6, Bond harus berusaha dengan segala cara untuk menghancurkan Spectre beserta antek-anteknya. Di tahun yang penuh dengan film-film spionase, Spectre tampil dengan jalan cerita yang tanpa perbedaan signifikan dengan film-film lainnya. Sendirian dengan tidak dibantu oleh organisasi tempat si tokoh utama bernaung, melawan organisasi besar yang ingin menguasai dunia, adalah plot cerita yang dapat ditemui di film-film lain - salah satunya adalah Mission Impossible: Rogue Nation . Motivasinya memang cukup masuk akal dan tidak lagi terjebak pada motivasi old school macam ingin meledakkan dunia. Meski begitu, Spectre tetap bertahan pada ciri khasnya;

"Animasi yang menjadi tribute yang manis dan menghangatkan hati bagi buku klasik Antoine de Saint-Exupery" Seorang anak perempuan menjalani masa musim panasnya dengan belajar tanpa henti, sesuai rencana dan aturan yang telah disusun sedemikian rupa oleh ibunya. Namun ia terusik oleh tetangga baru yang nyentrik, seorang kakek tua, yang ternyata adalah seorang pilot di masa mudanya. Setiap hari, si anak selalu mengunjungi si kakek untuk membaca lanjutan kisah pertemuan si kakek dengan Pangeran Kecil yang ditulis dan digambar sendiri oleh si kakek. Ketika si kakek sakit, si anak harus meyakinkannya untuk tetap kuat - demi Pangeran Kecil. Sebagai pembaca berat novelnya, bahkan dari kecil, gue sangat sangat puas dan terhibur oleh versi filmnya. Visualisasinya bisa dibilang nyaris sempurna, lengkap dengan pilihan soundtrack bergaya Perancis yang sangat menghidupkan film ini. Tambahan ceritanya memang agak sedih aneh, tetapi masih dapat diterima dan masih cocok untuk